sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lawless Jakarta soal skandal Gofar: Kami bersama korban

Penyiar radio Gofar Hilman dituduh menjadi pelaku pelecehan seksual.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 09 Jun 2021 18:20 WIB
Lawless Jakarta soal skandal Gofar: Kami bersama korban

PT Lawless Jakarta Indonesia dan PT Lawless Burgerbar Asia menyampaikan, pihaknya mengetahui dan memantau isu yang sedang beredar menyangkut nama salah satu pendirinya, Abdul Gofar Hilman.

Sebagaimana diketahui, penyiar radio Gofar Hilman dituduh menjadi pelaku pelecehan seksual. Pemilik akun Twitter @quweenjojo mengakui, Gofar meraba-raba tubuh bagian atas dan bawah pada sebuah acara di Malang, pada 2018.

Akibat pengakuan korban tersebut, Lawless menyatakan Gofar Hilman bukan bagian dari Lawless Jakarta.

"Kami dari Lawless Jakarta berdiri bersama korban. Mulai hari ini kami menyatakan bahwa Gofar Hilman sudah bukan bagian dari Lawless Jakarta," tulis Lawless Jakarta, dalam unggahan Instagramnya, Rabu (9/6).

Sebelumnya, dalam cuitan Twitternya @quweenjojo menuturkan seusai merekam video bersama Gofar, Gofar memeluknya dari belakang. Tangan Gofar tiba-tiba masuk ke baju korban yang saat itu tengah mengenakan pakaian selutut.

"Di situ tangan Gofar mulai ‘mengacak-acak’ bagian-bagian tubuh sensitif gue. Gue minta lepas enggak didengar dan kondisinya depan gue ramai banget cowok menyaksikan itu cuma teriak “dienakin kok nggak mau?” Iya, gue langsung ngerasa rendah banget," tulis korban di cuitannya.

Dia meminta kepada Gofar agar menyadari perbuatannya tiga tahun silam dan tidak akan mengulanginya ke siapapun. Dia juga mengingatkan Gofar jika tidak semua orang mau melakukan apa saja dengannya.

"Mengingatkan semua orang bahwa dilecehkan di ruang publik sama sekali bukan sesuatu yang mengenakkan. Jadi ke depannya kalau ada yang bercanda 'dienakin kok gak mau?' lagi, gua keplak kepala lu," tuturnya.

Sponsored

Dia juga meminta semua pihak menolong orang yang dilecehkan di manapun, karena merupakan tanggung jawab semua orang.

"Jangan anggap remeh pelecehan sekecil apapun. Enggak semua orang bisa menangani trauma dengan baik," kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid