close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto: Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Foto: Pixabay
Peristiwa
Selasa, 01 Juli 2025 10:38

1200 anak dicek: Dunia penitipan anak Australia diguncang 1 predator seksual yang menyamar sebagai pengasuh

Penangkapan Brown pada 12 Mei lalu menjadi titik balik yang memunculkan kegemparan publik.
swipe

Di balik senyum dan tawa anak-anak di ruang-ruang bermain penuh warna, sebuah kengerian diam-diam merayap. Nama Joshua Dale Brown, seorang pria muda berusia 26 tahun dari Point Cook, kini menjadi simbol dari salah satu skandal paling mengerikan yang pernah mengguncang sistem penitipan anak di Victoria, Australia.

Brown, yang selama delapan tahun terakhir berpindah dari satu pusat penitipan anak ke pusat lainnya—total 20 tempat, termasuk di Melbourne barat, Geelong, hingga Bundoora—dituduh melakukan lebih dari 70 pelanggaran seksual, termasuk pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Korbannya diduga adalah anak-anak yang mempercayainya, yang memeluknya dengan polos.

Penangkapan Brown pada 12 Mei lalu menjadi titik balik yang memunculkan kegemparan publik. Polisi telah mengidentifikasi delapan anak yang diduga menjadi korban pelecehan di Creative Gardens Early Learning Centre, Point Cook, antara April 2022 hingga Januari 2023. Namun penyelidikan belum berhenti. Masih ada kemungkinan korban lain, dari pusat-pusat penitipan anak tempat Brown pernah bekerja, termasuk di Essendon.

Tes massal, kekhawatiran massal
Sebagai respons cepat, Departemen Kesehatan Victoria menghubungi sekitar 2.600 keluarga. Dari jumlah itu, 1.200 anak direkomendasikan untuk menjalani tes penyakit menular, termasuk untuk infeksi yang bisa ditularkan secara seksual. 

"Ini adalah langkah preventif. Tidak ada ancaman bagi masyarakat luas, dan semua infeksi yang terdeteksi dapat diobati," kata Kepala Petugas Kesehatan, Christian McGrath.

Jaringan laboratorium di Melbourne dikerahkan, saluran bantuan kesehatan mental dibuka, dan tim dukungan khusus dibentuk. Pemerintah tidak ingin menambah kepanikan, tapi trauma para orang tua—dan tentu saja anak-anak—telah terlanjur menyebar seperti luka tak kasat mata.

“Tidak semua anak harus dites,” ujar McGrath, “hanya mereka yang diyakini berinteraksi langsung dengan tersangka.”

Satu per satu terbuka
Menurut polisi, penyelidikan ini berawal dari temuan materi pelecehan anak yang dimiliki Brown. Tanpa adanya laporan korban pada awalnya, detektif unit kejahatan seksual harus menelusuri jejak digital dan rekaman untuk mengidentifikasi anak-anak yang ada di dalam file tersebut. 

“Kami harus bekerja dari bukti digital, lalu mencari korban,” kata Komandan Sementara Janet Stevenson. “Ini adalah penyelidikan yang sangat proaktif.”

Brown bukanlah orang yang memiliki catatan kriminal sebelumnya. Ia bahkan masih memiliki izin bekerja dengan anak-anak saat ditangkap. Izin itu kini telah dicabut. Saat ini, ia ditahan dan dijadwalkan hadir di Pengadilan Magistrat Melbourne pada 15 September. Dakwaannya mencakup penetrasi seksual terhadap anak di bawah 12 tahun, produksi serta distribusi materi pelecehan anak, hingga percobaan pemerkosaan.

Respons pejabat 
Ketika ditanya oleh wartawan, Perdana Menteri Victoria Jacinta Allan tak mampu menyembunyikan emosinya. “Saya muak,” ujarnya lirih. “Sebagai seorang ibu, saya tidak bisa membayangkan rasa sakit luar biasa yang dialami para orang tua. Ini adalah mimpi terburuk yang menjadi kenyataan.”

Allan berjanji bahwa badan pengawas pendidikan anak usia dini akan menyelidiki sistem yang memungkinkan Brown berpindah-pindah tempat kerja tanpa terdeteksi. Surat khusus telah dikirim ke seluruh keluarga yang kemungkinan terdampak, dan situs web informasi pun diluncurkan.

Tapi bagi banyak keluarga, ketenangan mungkin tidak akan pernah kembali seperti dulu.

Brown mungkin hanya satu orang, tapi kejahatannya menodai sistem yang selama ini dipercaya untuk menjaga generasi masa depan.

Kini, masyarakat Victoria menunggu jawaban. Bukan hanya dari meja hijau, tapi juga dari pemerintah dan semua lembaga yang seharusnya menjamin keselamatan anak-anak di tempat mereka belajar, bermain, dan bertumbuh.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan