sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mentan SYL gelar panen jagung nusantara di 130 daerah

Bupati Grobogan meminta Mentan tidak melakukan impor jagung karena petani sedang menikmati untung.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 29 Sep 2021 20:48 WIB
Mentan SYL gelar panen jagung nusantara di 130 daerah

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), melaksanakan panen jagung nusantara secara serempak di 130 kabupaten se-Indonesia dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (29/9). Kegiatan ini membuktikan stok jagung dalam negeri tersedia untuk memenuhi bahan pakan secara mandiri.

"Hari ini, saya sangat yakin melihat fakta dan kondisi lapangan, Grobogan bahkan memperlihatkan 12 km dari jalan ini, kiri-kanan yang kita lewati semua jagung dan hasilnya juga lebih baik dari tahun lalu," ucapnya usai panen jagung nusantara di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.

Sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), terangnya, jagung menjadi salah satu komoditas yang harus terus digenjot produksinya. Kementerian Pertanian (Kementan) bahkan memastikan stok dan ketersediaannya aman dan cukup lantaran aktif ke lapangan mendampingi para petani.

"Alhamudulillah, para gubernur dan bupati sesuai data yang sudah dilaporkan kepada kami, semua mencapai target yang sudah diberikan. Ada fluktuasi harga, ini bagian dari dinamika. Tentu petani senang karena petani jagung mendapatkan harga yang lebih baik, di atas HAP (harga acuan pembelian)," paparnya.

Meski demikian, SYL menegaskan, pemerintah berupaya menjaga harga jagung di pasar tidak terlalu tinggi (over high) lantaran bakal mengganggu subsektor lain. Guna membantu para peternak, terutama peternak mandiri, yang terdampak fluktuasi harga jagung, Kementan memberikan subsidi.

"Ini tentu quick agenda yang kami telah lakukan, sedangkan temporary agendanya, yakni di mana ada peternakan, maka di sana harus ada back up jagungnya. Dengan demikian, distribusinya tidak terhambat lagi," jelasnya.

Bupati Grobogan, Sri Sumarni, menambahkan, wilayahnya memiliki potensi besar dalam mendukung ketersediaan jagung pipilan kering. Luas perkiraan 2021 diperkirakan mencapai 121.200 ha dengan produksi 783.700 ton sehingga ketersediaan jagung domestik siap memasok kebutuhan pakan ternak.

"Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, yang merupakan salah satu daerah sentra jagung. Seperti yang kita saksikan, hamparan jagung yang siap panen. Saat ini, petani sedang menikmati harga yang menguntung. Mohon Pak Menteri agar tidak impor. Ada kabar impor saja harga langsung turun," ungkapnya.

Sponsored

Sementara itu, Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, menyatakan, pihaknya siap mendukung
program Kementan dalam meningkatkan produksi jagung nasional. Empat daerah di Sumut, Deli Serdang, Karo, Simalungun, dan Langkat, siap mengembangkan jagung dengan luas lahan 50.000 ha.

"Sumatera Utara siap kembangkan 50.000 hektare lahan jagung, Pak Menteri. Kita siap mendukung peningkatan produksi jagung nasional," ujarnya secara daring.

Sentra produksi jagung nasional pada 2021 tersebar di Jateng, Jawa Timur, Lampung, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat. Guna mendukung swasembada pangan, salah satunya jagung, Kementan memberikan dukungan melalui bantuan benih, alat mesin pertanian (alsintan), serta sarana dan prasarana (sapras) lainnya, seperti pupuk hingga jaringan irigasi.

Sementara itu, panen jagung nusantara di 537 lahan tersebut juga diikuti Gubernur Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Utara, Bupati Langkat, Karo, Dairi, Gunungmas, Bengkulu Selatan, Sumbawa, Lampung Timur, Sumbawa, Gorontalo Utara, Tapi, Kota Baru, Tanah Laut, Konawe Selatan, Muna, Bengkayang, Kotamobagu, Enrekang, Jeneponto, Bantaeng, Mamasa, Kutai Kartanegara, Sigi, Barito Utara, Brebes, Pohuwato, Balemo, dan Musi Rawas.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid