sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri BUMN: Kita masih terjebak supply demand bahan pangan

Untuk kemajuan sektor industri pangan, diperlukan perbaikan terhadap peta jalan ke depannya.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Rabu, 12 Jan 2022 19:11 WIB
Menteri BUMN: Kita masih terjebak supply demand bahan pangan

Ekosistem dan market pangan dalam negeri akan semakin tertinggal, bila Indonesia tidak memperbaiki ekosistem hingga peta jalannya (roadmap). Meski begitu tidak boleh pesimistik terhadap kondisi tersebut. Pendirian holding BUMN Pangan atau ID Food diyakini akan mempekuat ekosistem pangan di Tanah Air. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, untuk kemajuan sektor industri pangan, diperlukan perbaikan terhadap peta jalan untuk ke depannya. Salah satunya, dengan mengembangkan teknologi dan inovasi terbarukan. Jika tidak, maka Indonesia akan makin tertinggal jauh dari negara tetangga.

“Negara kita berbeda dengan negara lain, kalau kita tidak memperbaiki ekosistem kita, roadmap kita ekosistem kita, market kita tentu akan jadi kalahan dengan ekosistem negara lain yang melihat Indonesia hanya sebagai market dan sumber daya alam yang baik," kata Erick dalam peresmian Holding Pangan, Rabu (12/1).

Sayangnya Indonesia masih bermasalah ihwal pasokan dan permintaan atau supply atau demand. Padahal negara lain sudah mempersiapan teknologi dan inovasi terbaru di sektor pangan.

"Kita masih terjebak supply dan demand. Masih terjebak bagaimana ketidakberpihakan kita kepada para petani. Sedangkan negara tetangga sudah mempunyai produk-produk unggulan," ungkap dia. 

Disamping itu, kata Erick kelangkaan bahan-bahan baku dapat menyebabkan terganggunya rantai pasok yang akan berimbas pada kenaikan harga pangan.

Untuk diketahui, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI secara resmi berganti nama menjadi ID Food. Perusahaan pelat merah ini akan menjadi holding pangan setelah mengambil alih saham lima BUMN lainnya ke dalam satu bendera (inbreng) di sektor pangan, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia (Persero), PT Berdikari, dan PT Garam.

Adapun salah satu tujuan holding BUMN Pangan adalah memperbaiki tata kelola rantai pasok (suply chain) pangan guna mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sekaligus menjadi awal dari upaya pemerintah mewujudkan kemandirian pangan nasional. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid