sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Merger dengan Sumitomo, BTPN masuk jajaran 10 bank besar

Komisaris BTPN dan Sumitomo Mitsui Indonesia telah menyetujui rancangan penggabungan merger.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 02 Agst 2018 14:15 WIB
Merger dengan Sumitomo, BTPN masuk jajaran 10 bank besar

Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) mulai melakukan proses merger dua anak usahanya, yakni, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).

Ini setelah Komisaris BTPN dan Sumitomo Mitsui Indonesia menyetujui rancangan penggabungan melalui skema merger. Dalam jadwal merger yang disampaikan perseroan, menyebutkan, tanggal efektif merger diperkirakan pada 1 Januari 2019.

Manajemen memerkirakan, restu Otoritas Jasa Keuangan akan mereka kantongi pada 1 Oktober 2018. Seiring dengan izin dari OJK, BTPN dan Sumitomo Mitsui Indonesia juga berencana menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Oktober 2018 untuk membahas merger ini.

Sumitomo Mitsui Indonesia disebut telah menyampaikan komitmen jangka panjangnya untuk pengembangan ekonomi Indoneisa. Penggabungan ini akan menjadikan BTPN sebagai bank BUKU IV atau mempunyai modal inti Rp30 triliun.

Seiring penggabungan ini, BTPN akan mendapatkan tambahan bisnis korporasi atau wholesale dari Sumitomo Mitsui Indonesia. BTPN selama ini dikenal sebagai pemain segmen ritel.

Dengan merger dan menjadi BUKU IV, maka BTPN akan dengan mudah memperluas usahanya ke wilayah Asia Tenggara. Hal ini seiring dengan keinginan pemegang saham bisa berkontribusi lebih di kawasan ASEAN.

Sementara SMBC merupakan pemegang saham pengendali di BTPN dan SMBCI dengan porsi kepemilikan saat ini di masing-masing bank adalah sebesar 39,99% dan 98,48%.

"Kami yakin merger BTPN dan SMBCI memberikan dampak positif bukan hanya untuk nasional, tetapi juga bagi perekonomian nasional. Penggabungan akan melahirkan bank baru yang lebih besar dan lebih kuat sehingga dapat lebih berperan memenuhi kebutuhan pembiayaan yang terus meningkat di berbagai sektor di Indonesia, baik ritel maupun wholesale," kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam keterangan resmi, Kamis (2/8).

Sponsored

Lebih lanjut Jerry menyampaikan, bank hasil penggabungan itu nantinya akan dipimpin oleh Ongki Wanadjati Dana yang saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama. 

"Dengan pengalaman menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BTPN selama lebih dari 10 tahun, saya percaya bahwa suksesi ini akan membawa implikasi positif terhadap jalannya perusahaan," imbuhnya.

Dalam proses penggabungan ini, BTPN memastikan layanan operasional bank akan tetap berjalan tanpa gangguan dan proses operasional kedua bank dapat disatukan dengan lancar.

"Kami yakin proses penggabungan yang kami lakukan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan semakin meningkatkan kepercayaan nasabah di masa mendatang," tutup Jerry. 

Sebagai informasi, sampai Mei 2018, total aset BTPN sebesar Rp 93,7 triliun, sedangkan aset Sumitomo Mitsui Indonesia Rp 85,1 triliun. Sehingga diperkirakan total aset penggabungan ini sekitar Rp 178,8 triliun. Dengan demikian, BTPN bisa masuk dalam jajaran 10 bank besar di Indonesia.

Berita Lainnya
×
tekid