close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pembangkit listrik tenaga nuklir. Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi. Pembangkit listrik tenaga nuklir. Pixabay.com
Bisnis
Rabu, 24 Juni 2020 19:24

Pengamat sebut nuklir harus menjadi sumber energi nasional

Dengan mengembangkan PLTN, Indonesia dapat menghasilkan energi yang rendah karbon.
swipe

Pengamat Energi Kurtubi mengatakan, jika ingin menjadi negara maju Indonesia harus membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sebagai sumber energi nasional, menggantikan bahan bakar fosil yang kian menipis .

Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi negara maju, adalah pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh di atas 7%. Dan untuk itu, ekonomi nasional harus didukung oleh berbagai sektor industri. 

"Mestinya kebijakan energi nasional diarahkan untuk mendukung ekonomi tinggi agar cita-cita menjadi negara maju bisa tercapai," katanya dalam diskusi daring, Rabu (24/6).

Untuk membangun industri dibutuhkan energi listrik yang besar dan dapat menyuplai ketersediaan listrik secara kontinu selama 24 jam penuh. Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah mulai merancang kebijakan energi yang mampu mendukung pertumbuhan industri.

"Solusinya adalah nuklir. Industri apapun harus hidup 24 jam dan pendukungnya adalah nuklir. Tidak bisa dengan tenaga surya, angin, atau uap saja," ujarnya.

Meski membutuhkan waktu yang lama, pemerintah harus mulai memikirkan membangun jaringan energi yang mampu mencukupi kebutuhan listrik komersial, transportasi, bisnis dan industri agar cita-cita menjadi negara maju di 2045 dapat tercapai.

"Kalau memang tujuannya listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tinggi, kita harus hitung kebutuhan listrik untuk industri, bisnis, dan komersial, juga transportasi. Semua harus disiapkan listriknya," ucapnya.

Dengan mengembangkan PLTN, Indonesia dapat menghasilkan energi yang rendah karbon dibandingkan dengan sumber energi lainnya seperti batu bara, minyak bumi, atau tenaga surya.

Bahkan, emisi karbon yang dihasilkan oleh nuklir mendekati nol (0). "Kita harus mewariskan sistem kelistrikan yang bersih agar anak cucu lebih sehat dengan menghirup udara yang bersih, bukan yang penuh karbon dan merusak lingkungan," tuturnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan