sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penyaluran pinjaman Akseleran naik 42% pada kuartal III

Pinjaman usaha yang disalurkan pada September 2020 sebesar Rp105 miliar sekaligus menjadi rekor tertinggi selama tiga tahun terakhir.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 05 Okt 2020 18:22 WIB
Penyaluran pinjaman Akseleran naik 42% pada kuartal III

Marketplace lending platform (P2P Lending) Akseleran mencatat pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha sebesar 42% di kuartal III-2020, dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

Perusahaan telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp255 miliar kepada 200 lebih UKM selama periode tiga bulan, dari Juli hingga September 2020. Selain itu juga didukung oleh lebih dari 130.000 pemberi pinjaman retail yang tersebar dari Aceh sampai Papua.

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan menyampaikan, pertumbuhan penyaluran pinjaman Akseleran selama kuartal III-2020 ditopang oleh realisasi penyaluran pinjaman usaha yang selalu meningkat dari bulan ke bulan, dibandingkan tiga bulan sebelumnya dengan rata-rata sebesar Rp85 miliar. Menurutnya, perusahaan bahkan mampu menyalurkan pinjaman usaha hingga sebesar Rp105 miliar di September 2020 atau yang menjadi rekor tertinggi Akseleran selama tiga tahun terakhir.

“Performa kami yang positif sejalan dengan perbaikan kualitas pinjaman Akseleran yang juga berhasil menekan angka NPL (kredit bermasalah) di bawah 0,3% dari total penyaluran pinjaman usaha," kata Ivan melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin (5/10).

Sponsored

Pada tahun ini, Akseleran menargetkan bisa menyalurkan pinjaman usaha sebesar Rp1 triliun. Secara kumulatif, dia menuturkan, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar lebih dari Rp1,5 triliun kepada ribuan UKM di Indonesia.

Adapun UKM yang telah memperoleh pinjaman usaha melalui Akseleran, lanjutnya, sudah semakin bertambah luas dan merata di luar Pulau Jawa. Yakni, di Kalimantan Timur, Maluku, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Sementara di Pulau Jawa tetap kuat dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Kami selalu berkomitmen untuk berusaha membuka akses permodalan seluas-luasnya kepada sebanyak mungkin pelaku usaha di Indonesia. Di sisi lain, kami juga tetap berusaha memberikan akses pendanaan bagi seluruh lapisan masyarakat dari mulai yang terbawah sampai yang teratas," tuturnya. 

Berita Lainnya
×
tekid