close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Politikus Partai Golkar, Misbakhun, mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi era Jokowi stagnan. Dokumentasi DPR
icon caption
Politikus Partai Golkar, Misbakhun, mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi era Jokowi stagnan. Dokumentasi DPR
Bisnis
Senin, 21 Agustus 2023 16:57

Politikus Golkar akui pertumbuhan ekonomi era Jokowi stagnan, tetapi...

Jokowi gagal mewujudkan janji pertumbuhan ekonomi 7% bahkan target RPJMN 2020-2024.
swipe

Anggota Komisi XI DPR, Misbakhun, mengakui pertumbuhan ekonomi pada rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014 hingga kini stagnan di kisaran 5%. Namun, angka inflasi dapat ditekan.

"Sekarang pertumbuhan ekonomi [sekitar 5%],  tapi inflasinya 2,5%, di bawah 3%. Artinya, daya beli masyarakat atau purchasing power parity masyarakat masih terjaga," katanya.

Saat kampanye 2014, Presiden Jokowi berjanji pertumbuhan ekonomi pada pemerintahannya bakal 7%. Bahkan, dalam RPJMN 2020-2024, Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,0-6,2% pada akhir 2024.

Kenyataannya, pertumbuhan ekonomi rentang 2014-2019 di bawah 5%. Lalu, terkontraksi ke 2,07% pada 2020, dan membaik pada 2021 menjadi 3,69% dan 5,3% pada 2022.

Misbakhun melanjutkan, kondisi ekonomi era Jokowi lebih baik daripada zaman Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhyono (SBY), pada 2004-2014. Dalihnya, kala itu, angka inflasi tergolong tinggi.

"Kalau dibandingkan dengan zaman SBY, pertumbuhan 7%, tapi inflasinya 8%. Artinya, pertumbuhan ekonomi digerus 8%, artinya sudah minus," tuturnya, mengutip laman DPR.

Lebih jauh, Misbakhun, menerangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tergantung global. Kondisi perekonomian dunia dipengaruhi situasi geopolitik, misalnya.

Politikus Partai Golkar ini pun meminta pengukuran pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata melihat angka. Pangkalnya, ada faktor-faktor lain yang harus diperhatikan, seperti inflasi hingga situasi global.

"Ada komponen [lain dari] pertumbuhan ekonomi, seperti komponen inflasi, komponen daya beli, komponen gini rasio, situasi global. Itu yang harus kita perhatikan. Jadi, itu bukan suatu hal yang given," urai Misbakhun.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan