sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Proyek jalur KA Solo Balapan-Palur ditargetkan beroperasi pada Juli 2022

Elektrifikasi jalur KA sepanjang 6,2 km tersebut sudah mencapai 84,33%.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Jumat, 27 Mei 2022 06:40 WIB
Proyek jalur KA Solo Balapan-Palur ditargetkan beroperasi pada Juli 2022

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, progres dari proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan-Palur yang sudah hampir rampung atau secara persentase, elektrifikasi jalur KA sepanjang 6,2 km tersebut sudah mencapai 84,33%. Proyek kereta rel listrik (KRL) itu ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2022.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan-Solo Jebre-Palur yang dimulai sejak 2020 ini, merupakan bagian dari pengembangan layanan angkutan massal KRL di kawasan Aglomerasi Jogja-Solo. Menurutnya, kehadiran KRL Jogja-Solo sangat digemari masyarakat, bahkan di masa mudik jumlahnya naik signifikan lebih dari 50%.

 “Kawasan aglomerasi seperti Jogja, Solo, dan Semarang, harus dihubungkan dengan angkutan massal baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan,” kata Budi dalam keterangan yang diterima Jumat (27/5).

Menhub menjelaskan, keberadaan angkutan massal di kawasan aglomerasi sangat penting untuk memperlancar mobilitas masyarakat. Tidak hanya mengatasi kemacetan, Budi berharap, dengan KRL, masyarakat juga dapat menghindari penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan kemacetan dan juga berdampak pada polusi udara. 

Budi menuturkan, keinginannya berkolaborasi dengan pemerintah daerah lain juga dapat terwujud. Sehingga KRL ada di setiap daerah di Indonesia semakin baik untuk mengembangkan angkutan massalnya.

"Angkutan massal di kawasan aglomerasi juga akan kami lakukan di kota-kota lainnya seperti Bandung, Surabaya, dan kota aglomerasi lainnya,” ucapnya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyambut baik adanya perpanjangan layanan KRL dari Solo Balapan-Palur. Menurutnya, angkutan massal KRL merupakan angkutan yang terjangkau, bersih, dan tepat waktu. 

"Dengan adanya penambahan jalur ini diharapkan akan semakin meningkat traffic atau jumlah penumpangnya,” katanya.

Sponsored

Gibran berharap, layanan KRL dapat terus dikembangkan di kawasan aglomerasi Jogja, Solo, Semarang dan sekitarnya.

Sejak beroperasi pada Januari 2021, KRL Solo-Jogja telah melayani perjalanan sebanyak 22 perjalanan/hari, dengan rata-rata penumpang sebanyak 21.000 penumpang per hari, dan secara kumulatif telah mengangkut sebanyak 3,09 juta penumpang. Lima tahun mendatang layanan KRL akan terus dikembangkan sampai ke Kutoarjo dan Madiun.

Sejumlah upaya integrasi antarmoda telah dilakukan untuk memberikan kemudahan masyarakat mengakses angkutan massal di Jogja-Solo, di antarnya yaitu, Jembatan penghubung/sky bridge sepanjang 630 meter yang menghubungkan Stasiun Solo dengan Terminal Bus Tirtonadi, Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jogja yang terintegrasi pelayanannya di Stasiun Yogyakarta, BRT Bus Solo Trans (BST) yang terhubung dengan Stasiun Purwosari, dan integrasi layanan KRL Yogyakarta-Solo dengan KA Perintis Purwosari-Wonogiri dan KA Bandara Internasional Adi Sumarmo.

Berita Lainnya
×
tekid