sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Saat Warteg masuk dunia startup digital

Siapa yang tidak tahu warung Tegal alias Warteg? Kini, warung makan khas rakyat kebanyakan itu memasuki bisnis digital.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 25 Apr 2018 07:28 WIB
Saat Warteg masuk dunia startup digital

Siapa yang tidak tahu warung Tegal alias Warteg? Kini, warung makan khas rakyat kebanyakan itu memasuki bisnis digital.

Melalui aplikasi Wahyoo yang digarap oleh Peter Sheare. Wahyoo akan membantu dalam pembelian bahan baku makanan dan mengantarnya langsung ke Warteg. Selain itu, nantinya pelanggan dapat memesan Warteg melalui aplikasi tersebut.

“Saya melihat potensi Warteg ini  bisa lebih dimajukan dengan instrumen teknologi,” kata Peter di Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (24/4). 

Menurutnya, melalui Wahyoo nantinya warung makan bisa lebih sejahtera dan lebih sukses dengan cara melakukan standarisasi pelayanan, membantu promosi dan memperhatikan keperluan para pemilik warung.

“Kita tidak mengubah tatanan atau menghilangkan ciri khas Warteg, kita hanya membantu merenovasi atap-atap yang bocor, kemudian mengecatnya ulang,” ujar Peter.

Peter mengatakan, selama ini orang enggan makan di Warteg karena merasa sangsi akan kebersihan bahan baku mereka. Dengan hadirnya fasilitas kurir belanja, diharapkan bisa menjadi solusi untuk membuat banyak orang kembali melirik Warteg sebagai salah satu pilihan mengenyangkan perut.

Saat ini, sudah 500 Warteg di seluruh Jakarta yang tergabung di Wahyoo sejak Juni tahun lalu. Pada pertengahan tahun depan, pihaknya menargetkan 12.000 Warteg di seluruh Jabodetabek yang akan tergabung. 

Adapun cara menyosialisakan Wahyoo ini, pihaknya mempunyai tim canvasing khusus kemudian melakukan door to door.

Sponsored

Sementara, cara mendaftarkan Warteg masuk ke aplikasi Wahyoo cukup mudah melalui www.wahyoo.com. Ada empat pilihan bagi mereka yang ingin bergabung antara lain bagi mereka yang produknya ingin dimasukkan, bagi mereka yang ingin memasukkan iklan, dan sebagainya. 

Pendaftarannya untuk saat ini tidak dipungut biaya. “Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, kita melihat traffic wartegnya bagus atau tidak, apakah pemilik warung ramah atau tidak”, jelas Peter.

Peter mengungkapkan, nama Wahyoo diambil dari kata Wahyu yaitu sesuatu yang diberikan Tuhan untuk dapat membantu bersama. Wahyoo ditargetkan launching dalam waktu dekat ini. 

Launcing masih dalam tahap rencana tahun ini, dan secepatnya akan saya kabari karena masih dalam tahap sosialisasi,”, jelasnya.

Sebagai informasi, dalam pembuatan aplikasi ini pihak Wahyoo telah mengeluarkan dana kurang lebih Rp1 miliar untuk biaya akuisisi dan lainnya. “Untuk detailnya, mungkin nanti saat launching aplikasi ini,” ujar Peter.

“Ini akan jadi sebesar Go-jek ya, kalau Go-jek memanfaatkan ojek-ojek saya akan membantu pemilik Warteg untuk lebih maju lagi karena Warteg ini sangat Indonesia banget," imbuhnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid