sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Produsen minyak goreng Filma bukukan laba bersih Rp250 miliar kuartal I-2021

SMAR mencatat laba bersih sebesar Rp250 miliar, dari posisi rugi bersih sebesar Rp1,41 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 15 Jun 2021 14:57 WIB
Produsen minyak goreng Filma bukukan laba bersih Rp250 miliar kuartal I-2021

Perusahaan publik produk konsumen berbasis kelapa sawit, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR), membukukan penjualan bersih sebesar Rp11,10 triliun pada kuartal I-2021. Penjualan bersih ini naik 15% dibandingkan dari periode sebelumnya sebesar Rp9,6 triliun, disebabkan kenaikan harga jual rata-rata selama periode berjalan.

Sejalan dengan hal itu, laba usaha dan rasio utang terhadap pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan meningkat signifikan menjadi masing-masing Rp574 miliar dan Rp1,08 triliun. SMAR juga mencatat laba bersih sebesar Rp250 miliar, dari posisi rugi bersih sebesar Rp1,41 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Wakil Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary SMAR, Jimmy Pramono mengatakan, pihaknya gembira melihat pencapaian SMAR pada kuartal I-2021 di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. 

"SMAR akan terus memperkuat keunggulan kompetitifnya melalui inovasi yang mutakhir dan praktik-praktik yang berkelanjutan," ujar Jimmy dalam keterangan resminya, Selasa (15/6).

Per 31 Maret 2021, luas area tertanam perseroan adalah sebesar 137.600 hektare (ha), terdiri dari 106.300 ha area inti dan 31.300 ha area plasma. Dari total area tertanam tersebut, sekitar 95% telah menghasilkan karena selama kuartal I-2021, perseroan memanen 670.000 ton tandan buah segar (TBS), tumbuh 12% dibandingkan panen kuartal I-2020. Peningkatan hasil panen ini didukung oleh kondisi cuaca yang baik.

TBS tersebut diolah lebih lanjut di 16 pabrik kelapa sawit dengan jumlah kapasitas 4,35 juta ton per tahun. Produsen minyak goreng Filma dan Kunci Mas ini memproduksi minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK), masing-masing sebesar 152.000 ton dan 40.000 ton pada kuartal yang sama. Tingkat ekstraksi minyak sawit adalah 21,2%, sedangkan tingkat ekstraksi inti sawit mencapai 5,6%.

Pada saat yang sama, pemegang saham SMAR telah menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan perseroan dan laporan tugas pengawasan dewan komisaris perseroan, untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Persetujuan tersebut dikukuhkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari ini.

Pemegang saham SMAR juga menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp160 per saham atau sekitar 30% dari laba bersih perseroan tahun 2020, atau sejumlah hampir Rp460 miliar.

Sponsored

Lebih lanjut, Jimmy menuturkan pihaknya optimistis terhadap prospek bisnis perseroan. Menurutnya, saat ini, pasokan minyak nabati global sangat terbatas, terutama dipengaruhi oleh kondisi cuaca kering di Amerika Selatan dan belahan dunia lainnya. 

"Kami memprediksi ketatnya pasokan akan terus berlanjut sepanjang tahun ini. Dengan bergulirnya program vaksinasi Covid-19 secara global, kami optimistis permintaan minyak nabati tetap kuat, baik dari sektor pangan maupun energi. Namun, kami tetap waspada dan senantiasa memantau perkembangan pandemi Covid-19, terutama di negara-negara konsumen utama,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid