sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gerakan smart city diprioritaskan di sekitar 10 kawasan wisata prioritas

Pengembangan smart city sebagai bentuk dari utilisasi teknologi digital dalam pengelolaan kota/daerah modern

 Kania Nurhaliza
Kania Nurhaliza Selasa, 14 Des 2021 15:14 WIB
Gerakan smart city diprioritaskan di sekitar 10 kawasan wisata prioritas

Gerakan menuju smart city (kota cerdas) merupakan gerakan yang bertujuan membimbing pemerintah kota/kabupaten dalam merencanakan pembangunan berbasis inovasi dan teknologi. Untuk 2021 ini, gerakan smart city difokuskan kepada kota/kabupaten di sekitar 10 kawasan wisata prioritas.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Jhonny G Plate menyampaikan, pengembangan smart city sebagai bentuk dari utilisasi teknologi digital dalam pengelolaan kota/daerah modern, merupakan salah satu aktualisasi dari transformasi digital yang inovatif dan solutif. 

“Dengan penetrasi internet yang terus meningkat di Indonesia, di mana pada awal Januari 2021 mencapai 73,7% dari jumlah populasi penduduk kita atau setara dengan 202,7 juta pengguna. Maka utilisasi layanan digital secara nasional juga akan terus dan semakin meningkat,” kata Menkominfo dalam acara penutupan “Gerakan Menuju Smart City 2021” pada, Selasa (14/12).

Dalam menyambut arus digitalisasi ini, pemerintah kota perlu untuk semakin memanfaatkan teknologi termasuk teknologi internet optik. Menurut Jhonny G Plate, dalam membuat terobosan baru (smart solution) untuk meningkatkan produktivitas serta optimalisasi layanan pada masyarakat, teknologi IoT akan mengalami perkembangan pesat di 2025. Di mana akan terdapat 41,6 miliar perangkat IoT yang terpasang secara global. Di Indonesia jumlah perangkat IoT diperkirakan mencapai 400 juta perangkat di 2022, dan akan meningkat 678 juta perangkat 2025. 

“Yang tentu akan mendorong dan meningkatkan pemanfaatan internet optik, nilai pangsa pasar IoT di Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar dari Rp355,2 triliun di 2022, menjadi Rp577 triliun di 2025. Ke depan akan terjadi pula peningkatan volume data yang sangat signifikan, contoh sebuah smart city (kota cerdas) dengan 1 juta penduduk dapat menghasilkan 200 petabyte data setiap harinya,” jelas dia

Menkominfo mengatakan, pengembangan smart city di Indonesia menjadi urgensi dan signifikan, karena akan menjawab tantangan kependudukan. Di mana pada 2045 diproyeksikan 82,37% penduduk Indonesia akan hidup di kota (terjadi urbanisasi). Untuk itu, diperlukan strategi pengembangan kota yang akomodatif terhadap perkembangan zaman dan pengembangan kota cerdas (smart city). 

“Di 2021 ini, pengembangan smart city di Indonesia turut diperluas untuk menjangkau destinasi pariwisata super prioritas. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Di mana jumlah wisatawan mancanegara mengalami penurunan sebanyak 75% di 2020, dan sebanyak 12,91 juta pekerja mengalami penurunan jam kerja, serta 939.000 pekerja kehilangan pekerjaannya di sektor pariwisata,” papar Jhonny

Sehingga, pengintegrasian pendekatan kota cerdas (smart city) ke dalam industri pariwisata dianggap dapat menjadi salah satu bentuk mekanisme untuk menumbuhkan ressilence di tengah distribusi akibat pandemi Covid-19, melalui konsep smart city branding yang memanfaatkan teknologi dan informasi dalam mengoptimalisasi dan mempromosikan kota, termasuk lokasi-lokasi pariwisata.

Sponsored

“Kementerian Kominfo terus mendorong penerapan dan pengembangan smart city, melalui gerakan menuju smart city yang telah dilaksanakan berdasarkan enam pilar, yaitu smart governance, smart Infrastructure, smart economy, smart living, smart people, dan smart environment,” tuturnya

Jhonny G Plate juga menyebutkan di 2021 Kominfo memfasilitasi pengembangan rencana induk smart city, untuk daerah sekitar ibu kota negara baru (Kalimantan) dan kawasan pariwisata prioritas nasional di antaranya, Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Morotai, Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, dan Labuan Bajo. Tidak hanya itu, terhadap 70 kota/kabupaten kabupaten yang terlibat dalam pengembangan smart city tahun 2021, dengan 48 kota/kabupaten menjalani proses bimbingan insentif selama lebih dari empat bulan. 

Berita Lainnya
×
tekid