sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Swiss bangun pabrik kereta api di Banyuwangi

Produsen kereta Swiss Stadler Rail dan PT INKA (Persero) akan memproduksi kereta api untuk Indonesia di Banyuwangi.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Sabtu, 21 Sep 2019 07:30 WIB
Swiss bangun pabrik kereta api di Banyuwangi

Perusahaan produsen kereta api Swiss Stadler Rail dan PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) membentuk perusahaan patungan (joint venture) untuk membangun pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur.

Penandatanganan perjanjian pembentukan joint venture dilakukan oleh Executive Chairman Stadler Rail Peter Spuhler dan Presiden Direktur PT INKA Budi Noviantoro, disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Duta Besar RI di Bern, Muliaman D Hadad. Pensosbud KBRI Bern menyebutkan penandatanganan dilakukan hari ini di kantor pusat Stadler Rail di Bussnang, Swiss.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan investasi ini sangat mendukung program pembangunan sarana transportasi di Indonesia. "Hal ini mengingat volume penumpang kereta api terus mengalami peningkatan setiap tahunnya," kata Rini, Jumat (21/9).

Duta Besar RI di Bern menyatakan, selain mendapatkan investasi dan alih teknologi serta memenuhi kebutuhan kereta api di Indonesia, produksi perusahaan joint venture ini juga mempunyai peluang besar untuk diekspor ke negara di kawasan.

Tahap pertama, total nilai investasi akan mencapai US$100 juta untuk memproduksi 125 gerbong per tahun yang akan ditingkatkan menjadi 1.000 gerbang per tahun. PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini.

Sementara, pabrik akan dibangun di area seluas 83 hektare di kota Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh 3 kilometer dari lokasi pabrik. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada tahun 2020.

Upaya untuk mendukung pengembangan SDM guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail akan mendirikan sekolah vokasi perkeretaapian di Indonesia.

Dubes Muliaman mengatakan kesepakatan investasi Swiss yang pertama setelah penandatanganan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) bulan Desember 2018. Diharapkan kerja sama ini akan mendorong pula kerja sama investasi di sektor lainnya antara kedua negara. (Ant)

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid