sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tekan impor, ayam kampung unggul Balitbangtan dilisensi

Ayam KUB janaka agrinak merupakan galur KUB yang memiliki perbaikan performa dari ayam KUB melalui seleksi genetik.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 09 Mar 2022 20:47 WIB
Tekan impor, ayam kampung unggul Balitbangtan dilisensi

PT Intama Taat Anugerah (ITA) melisensi Ayam kampung unggul Balitbangtan (KUB) janaka agrinak. Langkah ini ditandai dengan penandatangan kerja sama perusahaan dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Bogor.

Kepala Divisi Produksi PT ITA, Siswanto, mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah kepada perusahaannya dalam mengembangkan ayam KUB janaka agrinak dan bisa diterima peternak. Apalagi, kebutuhan masyarakat akan ayam mulai meningkat.

"Kami sebagai pelaku usaha peternakan mempunyai tugas untuk memajukan dan berkontribusi dalam pengembangan ayam lokal," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3).

Sebagai informasi, ayam KUB janaka agrinak merupakan hasil pengembangan ayam KUB yang dilepas pada 2014. Balitbangtan Kementerian Pertanian (Kementan) telah melepas galur ayam kampung petelur ini sejak akhir 2021.

Ayam KUB janaka agrinak yang diberi nama oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ayam ini diklaim memiliki potensi produksi telur hingga 200 butir per ekor per tahun. Umur pertama bertelur pada usia 20-21 minggu dengan sifat mengeram 5%.

Siswanto menambahkan, PT ITA melinsir ayam KUR janaka agrinak agar tak bergantung dengan ayam ras, yang sumber bibit ayamnya (grand parent stock/GPS) masih impor hingga kini.

"Pada umur 10 minggu, bobot ayam jantan sudah sebesar 1,1 kg, sedangkan ayam betina 0,9 kg, dan umur ayam potong yang tadinya 70 hari sudah bisa 60 hari dengan bobot 0,7-0,9 kg," jelasnya.

Sebelum memberikan lisensi, tim Balitbangtan sempat memverifikasi kesiapan PT ITA dalam mengembangkan galur tersebut.

Sponsored

"PT ITA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembibitan ayam lokal dan mempunyai kemampuan sumber daya memadai untuk melakukan produksi ayam KUB janaka agrinak secara komersial," ucap Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP), Ketut Gede Mudiarta.

Dia mengingatkan, PT ITA harus berkomitmen menyebarkan komoditas secara secara masif dengan mempertahankan kualitas dan kemurniannya. "Sehingga, hasil pemuliaan ini dapat dirasakan manfaatnya dengan baik oleh seluruh peternak."

Kepala Balitnak, Andi Baso, menambahkan, ayam KUB janaka agrinak merupakan galur KUB yang memiliki perbaikan performa dari ayam KUB melalui seleksi genetik yang dilakukan peneliti Kementan.

"Performa yang telah ditingkatkan antara lain produksi telur, sifat mengeram, dan warna shank (kaki)," jelasnya.

Produksi telur harian ayam KUB mulanya 50% dan kini menjadi 60%. Selain itu, puncak produksi meningkat dari 65-70% menjadi 70-75%, produksi per tahun juga meningkat dari 160-180 butir per tahun menjadi 180-220 butir per tahun, sifat mengeram yang semula 10% berkurang hingga 5%, umur pertama bertelur yang lebih muda 1-2 minggu lebih awal, serta kaki berwarna kuning.

Sementara itu, Plt. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry, merespons positif penandatanganan lisensi ini. Dia menyatakan, Kementan berkomitmen menyebarluaskan hasil invensi dan inovasi teknologinya secara luas, salah satunya melalui lisensi.

"Pemassalan inovasi teknologi dimaksudkan agar seluruh masyarakat dapat memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya," ujarnya.

Kerja sama lisensi ini mencakup tahap pengembangan produksi, promosi, distribusi, dan pemasaran bibit unggul ayam KUB janaka agrinak. Dalam melaksanakan produksi, pelisensi wajib mengikuti SOP yang ditetapkan dan terus mempertahankan kualitas. Adapun Balitbangtan bakal menurunkan tim untuk mengontrol kualitas yang telah dilaksanakan.

Berita Lainnya
×
tekid