sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tingkatkan CKPN, laba bersih Bank Mandiri turun 25,2% kuartal I-2021

Laba bersih Bank Mandiri tercatat turun 25,2% menjadi Rp5,9 triliun, dari Rp7,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 27 Apr 2021 16:36 WIB
Tingkatkan CKPN, laba bersih Bank Mandiri turun 25,2% kuartal I-2021

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan perlambatan kinerja pada kuartal I-2021. Laba bersih Bank Mandiri tercatat turun 25,2% menjadi Rp5,9 triliun, dari Rp7,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Turunnya laba bersih Bank Mandiri ini diakibatkan oleh meningkatnya biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) di kuartal I-2021, sebesar 55,42% menjadi Rp5,4 triliun, dari Rp3,4 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, hingga kuartal I-2021, Bank Mandiri mencatatkan pendapatan secara konsolidasi yang tumbuh 7,2% YoY, menjadi Rp25,6 triliun. Penopangnya adalah kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 12,6% menjadi Rp17,5 triliun, dari Rp15,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

"Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil membukukan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp14,1 triliun, tumbuh 1,7% dari periode yang sama, dengan realisasi laba bersih mencapai Rp5,9 triliun," kata Sigit dalam konferensi pers, Selasa (27/4).

Sementara dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga triwulan I-2021 tumbuh 25,5% YoY, menjadi Rp1.181,3 triliun, dengan komposisi dana murah yang meningkat menjadi 67,60% dari sebelumnya 64,13%. 

DPK secara bank only juga mengalami peningkatan sebesar 15,6% YoY, mencapai Rp947,8 triliun dengan dana murah atau current account saving account (CASA) ratio sebesar 71,2%, terutama didorong oleh pertumbuhan giro yang mencapai 41,73% YoY menjadi Rp335,9 triliun.

Keberhasilan emiten berkode saham BMRI ini memperbaiki komposisi dana murah ini, juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund year to date (bank only) menjadi hanya 1,80%, turun tajam dari 2,83% pada Maret 2020.

Kenaikan DPK hingga menembus level Rp1.100 triliun dan kenaikan penyaluran kredit berkontribusi kepada pembentukan aset Bank Mandiri secara konsolidasi hingga mencapai Rp1.584,1 triliun, meningkat 20% secara yoy.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid