Tol Solo-Yogyakarta diklaim takkan isolasi daerah
Jalan bebas hambatan ini akan memiliki panjang 36 km.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengklaim, pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta takkan menyebabkan daerah terisolasi dan mengganggu jaringan irigasi. Kilahnya, telah diantisipasi pemerintah.
"Tak perlu khawatir, pemerintah sudah mempertimbangkan itu. Dipastikan tidak ada yang terisolir, sudah dipertimbangkan akses jalannya dan juga jaringan irigasi untuk pertanian," ujar Tim Pelaksana Pengadaan Tanah untuk Tol Solo-Yogyakarta, Endro Hudiyono, di Kabupaten Klaten.
Dirinya menerangkan, akses jalan antisipasi lokasi terisolasi dan jaringan irigasi tertuang dalam desain rencana pembangunan jalan tol. Namun, masih akan dicek kembali saat identifikasi di lapangan.
Di sisi lain, Endro meminta masyarakat terdampak proyek strategis nasional (PSN) itu untuk menyiapkan dokumen pendukung. Surat-surat atau bukti kepemilikan lahan, misalnya.
"Juga perlu disiapkan bukti identitas diri, seperti KTP (kartu tanda penduduk), KK (kartu keluarga), dan sebagainya. Untuk waris agar dikomunikasikan dengan ahli waris yang lain," paparnya, melansir situs web Pemprov Jateng.
Masyarakat pun diharapkan tidak mudah "menelan informasi" yang tak dapat dipertanggungjawabkan terkait rencana pembangunan tol.
"Apabila ada yang perlu ditanyakan agar langsung komunikasi dengan kami atau pemdes (pemerintah desa). Jangan sampai mencari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," usulnya.
Total tol Solo-Yogyakarta diperkirakan sepanjang 36 kilometer (km). Sekitar 30 km atau 4.071 bidang tanah di antaranya berada di 50 desa di Klaten.
Proyek ini pun akan melintasi Boyolali dan Karanganyar. Pemprov Jateng semenjak 4 Agustus sampai kini tengah melakukan sosialisais dan konsultasi publik di desa-desa terdampak.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ancaman nyata kala mesin mulai menggantikan manusia
Jumat, 02 Jun 2023 18:48 WIB
Kerawanan Pemilu 2024: Dari politik uang hingga intimidasi
Rabu, 31 Mei 2023 16:44 WIB