sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Utang luar negeri Indonesia bengkak jadi lebih Rp6.000 triliun

Pertumbuhan utang didorong oleh kenaikan utang luar negeri bank sentral dan sektor swasta.

Davis Efraim Timotius
Davis Efraim Timotius Senin, 15 Nov 2021 14:17 WIB
Utang luar negeri Indonesia bengkak jadi lebih Rp6.000 triliun

Utang luar negeri Indonesia meningkat sebesar 3,7% menjadi US$423,1 miliar atau lebih Rp6.000 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS) pada akhir kuartal III-2021. Adapun secara kuartal utang tumbuh 2%.

Pertumbuhan utang didorong oleh kenaikan utang luar negeri bank sentral dan sektor swasta. Utang luar negeri bank sentral naik sebesar US$6,3 miliar menjadi US$9,1 miliar pada kuartal III-2021. Sementara utang luar negeri swasta naik 0,2% (yoy) pada triwulan III-2021.

Sebaliknya, utang luar negeri pemerintah yang pada triwulan III-2021 mencapai US$205,5 miliar atau naik 4,1% (yoy), tumbuh lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 4,3%. 

"Kenaikan utang luar negeri Indonesia terjadi karena pembayaran neto pinjaman seiring lebih tingginya pinjaman yang jatuh tempo dibandingkan penarikan pinjaman," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono melalui pernyataan resmi, Senin (15/11).

Erwin menjelaskan, utang luar negeri pemerintah senantiasa dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel. Diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah, termasuk kelanjutan upaya mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.

Antara lain digunakan untuk mendukung sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,9% dari total utang luar negeri pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,3%), sektor jasa pendidikan (16,5%), sektor konstruksi (15,5%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (12,1%). 

"Dari sisi risiko refinancing, posisi utang luar negeri pemerintah aman. Karena hampir seluruh utang luar negeri memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total utang pemerintah," kata dia. 

Erwin mengklaim, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat karena didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Utang pada triwulan III-2021 tetap terkendali. Ini tecermin dari rasio utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga di kisaran 37,0%, menurun ketimbang rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 37,5%. 

Sponsored

"Selain itu, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat. Ini ditunjukkan oleh didominasi utang berjangka panjang, mencapai 88,2% dari total utang luar negeri," klaim Erwin.

Berita Lainnya
×
tekid