Tingkatkan kesejahteraan, Disbun Kaltim kuatkan program Korporasi Petani
Korporasi Petani akan melatih para petani memanajemen pertanian dengan cara modern untuk bekal kemandirian ekonomi di masa depan.

Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui penguatan program Korporasi Petani di seluruh daerah. Kepala Disbun Kaltim, Ahmad Muzzakir mengatakan, Korporasi Petani akan melatih para petani memanajemen pertanian dengan cara modern untuk bekal kemandirian ekonomi di masa depan.
Diketahui, Korporasi Petani merupakan program Kementerian Pertanian sebagai tindak lanjut arahan Presiden yang meminta peningkatan kesejahteraan petani dengan mengubah pola kerja pertanian menjadi lebih modern.
“Korporasi Petani sebagai salah satu upaya membantu kelompok petani dalam jumlah besar dan membekali kelompok petani tersebut dengan manajemen, aplikasi, serta cara produksi dan pengolahan yang modern, tentunya dengan penguatan dari hulu ke hilir,” kata Muzakkir, dilansir dari kaltimprov.go.id, Rabu (31/5).
Muzakkir mengatakan, pihaknya juga telah menyusun Program Pengembangan Kawasan Perkebunan Berbasis Korporasi Petani di Kabupaten Paser tahun 2024 – 2026 sebagai major project yang bertujuan untuk penumbuhan dan penguatan kelembagaan petani.
Menurut Muzakkir, program tersebut akan membekali kelompok petani dengan manajemen, aplikasi, serta cara produksi dan pengolahan pertanian yang modern.
“"Korporasi petani perkebunan kita dorong dengan berbagai bantuan, membuka akses petani pada permodalan sehingga bisa meningkatkan usahanya, memudahkan petani mendapatkan benih, bantuan saprodi sehingga produktivitasnya bisa maksimal," kata Muzakkir.
Sebelumnya, Disbun Katim juga melakukan beberapa kajian dan studi banding terhadap program korporasi tani tersebut, salah satunya di PT Java Preanger Lestari Mandir Bandung, Senin (29/5) lalu. Pada kunjungan tersebut, tim Disbun Kaltim belajar secara teknis kegiatan kemitraan dan kepanjangan tangan para petani dalam berwirausaha bersama dalam korporasi.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Fenomena ‘remaja jompo’: Saat sakit tak hanya dialami lansia
Rabu, 27 Sep 2023 12:51 WIB
Ketika relawan capres saling beralih dukungan
Selasa, 26 Sep 2023 06:36 WIB