sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

5 Fakta Prigozhin, bos tentara bayaran yang serukan pemberontakan di Rusia

Menurut Politico, Prigozhin dan Putin berkampung halaman yang sama, St. Petersburg (dulu Leningrad).

Arpan Rachman
Arpan Rachman Minggu, 25 Jun 2023 11:13 WIB
5 Fakta Prigozhin, bos tentara bayaran yang serukan pemberontakan di Rusia

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin telah bersumpah untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia, beberapa jam setelah Kremlin menuduhnya melakukan "pemberontakan bersenjata".

Berikut 5 fakta Yevgeny Prigozhin:

1. Lahir pada tahun 1961 di Rusia, Yevgeny Prigozhin adalah seorang pemimpin tentara bayaran yang terkenal dan provokatif, yang telah mengenal Presiden Rusia Vladimir Putin sejak tahun 1990-an. Dia melihat bintang politiknya naik di Rusia selama perang Ukraina.

2. Menurut Politico, Prigozhin dan Putin berkampung halaman yang sama, St. Petersburg (dulu Leningrad). Prigozhin menerima hukuman pidana pertamanya pada tahun 1979, pada usia 18 tahun, dan mendapat hukuman percobaan dua setengah tahun karena pencurian. Dua tahun kemudian, dia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena perampokan dan pencurian, sembilan di antaranya dia lakukan di balik jeruji besi.

Sponsored

3. Setelah dibebaskan dari penjara, Prigozhin mendirikan rantai kios yang menjual hot dog. Dalam beberapa tahun, dia kemudian bisa membuka restoran mahal di St Petersburg. Di sanalah dia mulai berbaur dengan elit St Petersburg dan kemudian Rusia.

4. Menurut BBC, Prigozhin menggunakan koneksi itu untuk mengembangkan bisnis katering dan memenangkan kontrak pemerintah Rusia yang menguntungkan yang membuatnya mendapat julukan "koki Putin." Dia kemudian memperluas ke bidang lain, termasuk media dan "pabrik troll" internet terkenal yang menyebabkan dakwaannya di Amerika Serikat karena tuduhan ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.

5. Awal tahun ini di bulan Januari, pria berusia 62 tahun itu mengakui mendirikan, memimpin, dan membiayai perusahaan bayangan swasta tentara bayaran Wagner, sebuah organisasi yang telah bekerja bersama tentara Rusia selama invasi negara tersebut ke Ukraina. Khususnya, negara-negara barat dan pakar PBB menuduh tentara bayaran Wagner melakukan pelanggaran hak asasi manusia di seluruh Afrika, termasuk di Republik Afrika Tengah, Libya dan Mali.

Berita Lainnya
×
tekid