sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Alibaba pecat karyawan wanita yang mengaku korban kekerasan seksual

Dalam surat pemecatan itu tertulis sang wanita telah menyiarkan kabar bohong dan merusak reputasi perusahaan.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 13 Des 2021 12:17 WIB
Alibaba pecat karyawan wanita yang mengaku korban kekerasan seksual

Raksasa e-commerce China, Alibaba telah memecat pegawai wanita yang mengaku bahwa adalah korban kekerasan seksual oleh laki-laki yang juga klien perusahaan. Kekerasan seksual itu diakui si wanita terjadi selama mereka berdua melakukan perjalanan bisnis. Dia mengumumkan kejadian yang menimpanya pada Agustus karena Alibaba dinilai telah gagal mengambil tindakan. Namun, dalam surat pemecatan itu tertulis sang wanita telah menyiarkan kabar bohong dan merusak reputasi perusahaan.

Seperti dikutip BBC, Senin (13/12) rekan kerja wanita itu menyatakan temannya kemudian dipecat tetapi kasus kriminal terhadapnya dibatalkan. Saat ini si laki-laki yang juga klien perusahaan itu masih diselidiki polisi. Munculnya kasus ini juga sekaligus menyikap tabir adanya kekerasan seksual bagi perempuan di tempat kerja di China.

Karyawan itu mengatakan kepada surat kabar yang didukung pemerintah Dahe Daily, bahwa dia dipecat akhir bulan lalu. Buktinya adalah salinan surat pemberhentiannya. Surat itu mengatakan dia telah menyebarkan informasi palsu tentang kekerasan seksual dan tentang perusahaan yang tidak menangani kasus ini.

"Saya belum membuat kesalahan, dan tentu saja tidak akan menerima hasil ini, dan di masa depan akan menggunakan cara hukum untuk melindungi hak dan kepentingan saya,” kata korban perempuan. Sejauh ini Alibaba belum memberikan respons terhadap tuduhan ini.

Sponsored

Laporan si wanita tentang insiden itu diterbitkan dalam dokumen sebelas halaman, di mana dia mengatakan rekannya memperkosanya di kamar hotel sementara dia tidak sadarkan diri setelah mabuk. Wanita itu menuduh bahwa kolega itu, yang memegang posisi manajerial yang lebih senior di perusahaan, memaksanya untuk bepergian ke Kota Jinan, yang berjarak sekitar 900 km dari kantor pusat Alibaba di Hangzhou, untuk pertemuan dengan klien. Dia menuduh atasannya memerintahkannya untuk minum alkohol dengan rekan kerja saat makan malam.

Dia mengatakan, pada 27 Juli klien menciumnya. Dia kemudian ingat bangun di kamar hotelnya keesokan harinya tanpa pakaiannya dan tanpa mengingat malam sebelumnya. Wanita itu mengatakan memperoleh rekaman kamera pengintai yang menunjukkan rekan kerja itu telah pergi ke kamarnya empat kali pada malam hari. Setelah kembali ke Hangzhou, wanita itu mengatakan insiden itu dilaporkan ke departemen sumber daya manusia (SDM) Alibaba dan manajemen senior dan bahwa dia telah meminta rekan kerja itu dipecat.

Alibaba menghadapi reaksi publik yang sengit, kemudian memecat rekan kerja. Perusahaan mengatakan dua eksekutif yang gagal bertindak atas tuduhan itu juga mengundurkan diri. Sebuah memo yang dikeluarkan mengatakan, Alibaba dengan gigih menentang budaya minum paksa. Alibaba sebelumnya mengatakan pria yang dituduh melakukan pemerkosaan telah mengakui bahwa ada tindakan intim sementara wanita itu mabuk.

Berita Lainnya
×
tekid