sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS dan China setuju batalkan seluruh tarif

Pembatalan tarif ini penting untuk mencapai fase pertama kesepakatan dagang.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 07 Nov 2019 18:27 WIB
AS dan China setuju batalkan seluruh tarif

China dan Amerika Serikat telah sepakat untuk secara bertahap membatalkan tarif yang dikenakan selama perang dagang. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Kamis (7/11).

Kesepakatan dagang fase pertama AS-China secara luas diharapkan mencakup janji Washington untuk membatalkan tarif yang dijadwalkan berlaku pada 15 Desember atas impor China senilai sekitar US$156 miliar, termasuk ponsel, laptop dan mainan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng menuturkan bahwa pembatalan tarif adalah syarat penting untuk perjanjian apa pun. Dia menambahkan bahwa kedua pihak harus secara bersamaan membatalkan sejumlah tarif barang atas satu sama lain untuk mencapai kesepakatan dagang fase pertama.

"Perang dagang dimulai dengan tarif dan harus diakhiri dengan pembatalan tarif," kata Gao dalam konferensi pers reguler.

Proporsi tarif yang dibatalkan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan fase pertama harus sama, tetapi jumlah yang dibatalkan dapat dinegosiasikan, tambah Gao, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Dalam dua pekan terakhir, para negosiator utama dari kedua belah pihak telah melakukan diskusi yang serius dan konstruktif untuk menyelesaikan berbagai persoalan inti dengan tepat," sebut Gao.

"Kedua belah pihak telah sepakat untuk membatalkan tarif tambahan dalam fase berbeda, karena kedua belah pihak membuat kemajuan dalam negosiasi."

Gao tidak menyebut batas waktunya.

Sponsored

Sebuah kesepakatan dapat diteken dalam bulan ini oleh Donald Trump dan Xi Jinping di lokasi yang belum ditentukan. Gao sendiri menolak menyebut waktu dan tempat penandatanganan.

Sejak Trump menjabat pada 2017, pemerintahannya telah menekan Beijing untuk mengekang subsidi besar-besaran kepada perusahaan-perusahaan milik negara dan mengakhiri pemindahan paksa teknologi AS ke perusahaan-perusahaan China sebagai "syarat" berbisnis di negara itu.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid