sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China kembali provokasi Taiwan

Militer China mengumumkan dimulainya "patroli kesiapan tempur" selama tiga hari sebagai peringatan bagi warga Taiwan.

Hermansah
Hermansah Minggu, 09 Apr 2023 17:50 WIB
China kembali provokasi Taiwan

Pemerintah Taiwan menyebutkan, China mengirim kapal perang dan lusinan jet tempur ke Taiwan pada Sabtu (8/4/). Hal itu sebagai pembalasan atas pertemuan antara ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS dan presiden pulau demokrasi Taiwan, yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

Militer China mengumumkan dimulainya "patroli kesiapan tempur" selama tiga hari sebagai peringatan bagi warga Taiwan yang ingin menjadikan kemerdekaan de facto pulau itu secara permanen. Tentara Pembebasan Rakyat tidak memberikan indikasi apakah mereka akan mengulangi latihan sebelumnya dengan rudal yang ditembakkan ke laut, yang mengganggu pengiriman dan penerbangan maskapai.

anggota parlemen AS Kevin McCarthy mengadakan pembicaraan dengan Presiden Tsai Ing-wen pada Kamis ((6/4) di California, menambah serangkaian anggota parlemen asing yang telah bertemu dengan Tsai, untuk menunjukkan dukungan dalam menghadapi intimidasi China. Beijing menanggapi pada Jumat dengan memberlakukan larangan perjalanan dan sanksi keuangan terhadap kelompok dan individu Amerika yang terkait dengan kunjungan Tsai ke AS.

Pada Sabtu, delapan kapal perang dan 71 pesawat terdeteksi di dekat Taiwan, 45 di antaranya terbang melintasi garis tengah selat yang memisahkannya dari daratan, kata Kementerian Pertahanan pulau itu. Iring-iringan itu, termasuk jet tempur Chengdu J-10, Shenyang J-11 dan Shenyang J-16.

Juga pada Sabtu, angkatan laut berencana untuk mengadakan "pelatihan tembakan langsung" di Teluk Luoyuan di provinsi Fujian di seberang Taiwan. Kapal dilarang lewat selama penembakan, yang juga dijadwalkan berlangsung pada lima tanggal selama dua minggu ke depan.

Taiwan berpisah dengan China pada 1949 setelah perang saudara. Partai Komunis yang berkuasa mengatakan, pulau itu wajib bergabung kembali dengan daratan dengan paksa, jika perlu. Beijing mengatakan kontak dengan pejabat asing mendorong warga Taiwan yang menginginkan kemerdekaan formal, sebuah langkah yang menurut partai berkuasa akan menyebabkan perang.

"Ini adalah peringatan serius terhadap kolusi dan provokasi antara pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan' dan kekuatan eksternal," kata pernyataan tentara pembebasan rakyat (PLA).

Menurut The Global Times, sebuah surat kabar yang diterbitkan oleh Partai Komunis, pada kesempatan itu, juga mengikutsertakan kapal perusak, kapal rudal, rudal balistik dan rudal antikapal darat serta peringatan dini, peperangan elektronik dan pesawat tanker.

Sponsored

Militer Taiwan mengatakan, sistem pertahanan rudal diaktifkan dan patroli udara dan laut dikirim untuk melacak pesawat China.

"Kami mengutuk tindakan irasional yang telah membahayakan keamanan dan stabilitas regional," kata pernyataan Kementerian Pertahanan.

Pemerintah Presiden China Xi Jinping telah meningkatkan upaya untuk mengintimidasi pulau itu dengan menerbangkan jet tempur dan pembom di dekatnya dan menembakkan rudal ke laut.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, tetapi mempertahankan hubungan informal dan komersial yang luas. Washington diharuskan oleh undang-undang federal untuk memastikan pulau berpenduduk 22 juta orang itu memiliki sarana untuk mempertahankan diri jika China menyerang.

Analis militer mengungkapkan strategi China jika terjadi serangan, yakni mencoba menekan Taiwan untuk menyerah dengan memblokir lalu lintas laut dan udara, mencegah Amerika Serikat, Jepang, atau sekutu lainnya untuk mengintervensi atau mengirim pasokan.

Pada Sabtu, PLA sedang menguji kemampuannya untuk mendominasi laut, udara dan informasi dan untuk "menciptakan situasi pencegahan dan penindasan," kata surat kabar China Daily.

Taiwan dan daratan memiliki hubungan perdagangan dan investasi bernilai miliaran dolar tetapi tidak ada hubungan resmi.

"Kami tidak akan pernah meninggalkan ruang untuk kegiatan separatis 'kemerdekaan Taiwan' dalam bentuk apa pun dan pasti akan mengambil langkah tegas untuk mengalahkan campur tangan asing," kata juru bicara Kantor Urusan Kabinet Taiwan, Zhu Fenglian, menurut Kantor Berita resmi Xinhua.

"Reunifikasi total negara kita harus diwujudkan, dan itu, tanpa diragukan lagi, dapat diwujudkan," kata Zhu seperti dikutip Jumat.

Berita Lainnya
×
tekid