sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China target 50 juta orang disuntik vaksin sebelum Imlek

Ada sembilan kelompok prioritas yang menjadi target vaksinasi di China.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 05 Jan 2021 12:12 WIB
China target 50 juta orang disuntik vaksin sebelum Imlek

China telah memulai kampanye nasional untuk memvaksinasi sekitar 50 juta pekerja garis depan terhadap Covid-19 sebelum Tahun Baru Imlek pada Februari. Pekerja di berbagai industri akan menerima suntikan vaksin pertama pada pertengahan bulan ini, suntikan berikutnya datang dua hingga empat minggu setelahnya.

Sembilan kelompok prioritas yang ditetapkan pemerintah termasuk pekerja sektor kesehatan, pekerja pengiriman barang, mereka yang pekerjaannya membutuhkan perjalanan ke luar negeri, pegawai negeri, dan pegawai utilitas.

Namun, target China untuk memvaksinasi 50 juta orang dalam sebulan dinilai ambisius, mengingat tingginya angka tersebut melebihi populasi gabungan California dan Michigan.

Ada urgensi untuk menyelesaikan vaksinasi sebelum periode liburan Tahun Baru Imlek. Pasalnya, akan terjadi migrasi manusia tahunan terbesar di dunia yang berlangsung pada moment Imlek, 11-17 Februari.

Tahun lalu, sekitar 1,5 miliar perjalanan dilakukan selama periode liburan di China, setengah dari jumlah normal karena orang-orang waspada terhadap Covid-19.

Setelah rencana reuni dibatalkan banyak keluarga tahun lalu, ada tekanan pada otoritas China untuk membuat negaranya lebih aman untuk perjalanan liburan tahun ini.

Bagi mereka yang bekerja jauh dari rumah, Tahun Baru Imlek adalah satu-satunya waktu mereka dapat berkumpul dengan keluarga untuk merayakan dan berpesta.

"Kami tidak dapat meminta orang untuk tinggal di rumah dan tidak pergi keluar selama Tahun Baru Imlek," tutur ahli penyakit menular Shanghai, Zhang Wenhong, dikutip dalam laporan The Washington Post pada Senin (4/1).

Sponsored

Persetujuan China atas vaksin Covid-19 milik Sinopharm telah memberikan kepercayaan kepada negara lain untuk mengambil langkah serupa. Mesir, pekan lalu menyatakan bahwa mereka telah menyetujui vaksin Sinopharm untuk otorisasi penggunaan darurat, sementara seorang menteri Pakistan mengatakan negara itu akan membeli 1,2 juta dosis dari Sinopharm.

Namun, Sinopharm juga mendapat kritik karena kurangnya transparansi dan kurangnya detail yang dirilis tentang uji klinis tahap ketiga mereka. Wu Yonglin, presiden unit Sinopharm yang mengembangkan vaksin, mengatakan bahwa perusahaan akan memberikan data terperinci setelah observasi lebih lanjut.

Di China, media pemerintah pada Senin dibanjiri dengan laporan tentang upaya vaksinasi. Di Ibu Kota Beijing, pejabat kota melaporkan bahwa 73.537 orang menerima dosis vaksin pertama mereka dalam dua hari pertama tahun baru.

Lembaga penyiar nasional, CCTV, menunjukkan rekaman orang-orang yang mengantre selama akhir pekan di situs vaksinasi pop-up di Beijing. CCTV melaporkan, ada lebih dari 200 lokasi vaksinasi di ibu kota. Kota-kota lain di seluruh negeri juga telah mengumumkan upaya untuk memvaksinasi pekerja garis depan selama dua minggu terakhir.

Berita Lainnya
×
tekid