close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto ilustrasi perbankan/Pixabay.
icon caption
Foto ilustrasi perbankan/Pixabay.
Dunia
Senin, 21 September 2020 19:48

FinCEN Files ungkap praktik kotor bank-bank besar global

FinCEN Files memuat 2.000 laporan aktivitas mencurigakan perbankan.
swipe

Sebuah penyelidikan jurnalisme internasional yang diterbitkan pada Minggu (20/9) mengungkapkan adanya 'uang kotor' dalam jumlah besar yang telah mengalir selama bertahun-tahun melalui sejumlah lembaga perbankan terbesar di dunia.

Penyelidikan tersebut berasal dari dokumen berisi laporan dari bank-bank besar kepada intelijen Amerika Serikat yang dinamakan FinCEN Files.

FinCEN Files terdiri dari 2.657 dokumen yang di dalamnya terdapat lebih dari 2.000 laporan aktivitas mencurigakan (Suspicous Activity Report/SAR).

"Keuntungan dari perang melawan narkoba yang mematikan, kekayaan yang digelapkan dari negara berkembang, dan tabungan yang ditimbun dalam skema Ponzi semuanya diizinkan untuk mengalir masuk dan keluar dari lembaga-lembaga keuangan ini," jelas penyelidikan dari BuzzFeed News dan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

Penyelidikan yang dipimpin oleh 108 media internasional dari 88 negara berbeda itu didasarkan pada ribuan SAR yang disampaikan kepada lembaga penegakan hukum keuangan Kementerian Keuangan Amerika Serikat, Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN), oleh bank-bank dari seluruh dunia.

Lebih dari 2.000 SAR tersebut diajukan oleh bank-bank global di AS kepada FinCEN antara 1999 hingga 2017 dan mencakup transaksi mencapai US$2 triliun.

"Dokumen-dokumen ini, yang dikumpulkan oleh bank, dibagikan dengan pemerintah, tetapi dirahasiakan dari pandangan publik, mengekspos kekurangan dalam pengamanan perbankan dan kemudahan yang digunakan para penjahat untuk mengeksploitasinya," tulis BuzzFeed News.

Investigasi tersebut secara khusus berfokus pada lima bank besar yakni JPMorgan Chase, HSBC, Standard Chartered, Deutsche Bank, dan Bank of New York Mellon. Lembaga perbankan tersebut dituduh terus memindahkan aset tersangka penjahat, bahkan setelah dituntut atau dihukum karena pelanggaran keuangan.

"Jaringan di mana uang kotor melintasi dunia telah menjadi arteri vital ekonomi global," lapor BuzzFeed News.

Dalam sebuah pernyataan, Deutsche Bank mengatakan bahwa mereka telah mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk memperkuat sistem kontrol keuangan mereka serta fokus memenuhi tanggung jawab dan kewajiban mereka. Investigasi tersebut juga menyoroti kurangnya kekuatan otoritas AS dalam mengatur transaksi keuangan kotor.

Dalam pernyataan yang dirilis sebelum publikasi investigasi, FinCEN mengatakan bahwa pengungkapan laporan aktivitas mencurigakan yang tidak sah adalah kejahatan yang dapat berdampak pada keamanan nasional AS.

Investigasi ini dimulai setelah BuzzFeed News memperoleh dokumen dari catatan keuangan Kemenkeu AS pada 2019. BuzzFeed kemudian membagikan dokumen tersebut dengan ICIJ.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan