sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Israel tunjukkan gambar, klaim Hamas berlindung di rumah sakit

Presiden Joe Biden mengangkat masalah sandera, termasuk balita, melalui telepon dengan Amir Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani dari Qatar.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 14 Nov 2023 11:07 WIB
Israel tunjukkan gambar, klaim Hamas berlindung di rumah sakit

Militer Israel membagikan video dan foto yang menunjukkan berbagai senjata di sebuah ruangan. Israel menyebut bahwa senjata-senjata itu milik Hamas yang disimpan di ruang bawah tanah sebuah rumah sakit anak-anak di Gaza. Menurut Israel, tempat itu diduga kuat sebagai tempat penyanderaan.

Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pasukan telah menemukan pusat komando dengan gudang senjata termasuk granat, rompi bunuh diri dan bahan peledak lainnya yang disimpan oleh pejuang Hamas di ruang bawah tanah Rumah Sakit Rantissi, sebuah rumah sakit anak dengan khusus merawat pasien kanker.

“Dan kami juga menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Hamas menyandera di sini,” katanya dalam jumpa pers yang disiarkan televisi. "Hal ini sedang kami selidiki. Namun kami juga memiliki intelijen yang memverifikasinya."

Dia menunjukkan rekaman tempat tinggal yang tampaknya sederhana, termasuk dapur kecil, serta terowongan di dekatnya yang menurutnya mengarah ke rumah seorang komandan senior angkatan laut Hamas.

“Hamas menguasai seluruh wilayah ini dan melancarkan perang melawan Israel dari rumah sakit ini,” klaimnya.

Selain itu, pasukan Israel menemukan sebuah sepeda motor dengan bekas tembakan yang katanya tampaknya digunakan untuk menyandera ke Gaza setelah serangan mendadak pada 7 Oktober ketika kelompok bersenjata Hamas menyerbu ke Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan sekitar 240 tawanan, menurut kepada otoritas Israel.

Sebagai pembalasan, Israel melancarkan pemboman intensif di Jalur Gaza dan menindaklanjutinya dengan operasi darat yang memaksa pasukan Israel masuk jauh ke wilayah kantong tersebut. Lebih dari 11.000 orang telah terbunuh di Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina.

Pada hari Senin, tank-tank Israel ditempatkan di luar gerbang rumah sakit Al Shifa, rumah sakit utama di Gaza di mana ratusan pasien masih menunggu untuk dievakuasi.

Sponsored

Rumah Sakit Shifa di Gaza telah menjadi fokus kebuntuan selama berhari-hari dalam perang Israel melawan kelompok militan Hamas.

Shifa adalah rumah sakit terbesar dan terlengkap di Gaza. Namun Israel mengklaim fasilitas itu juga digunakan oleh Hamas untuk tujuan militer. Dikatakan Hamas telah membangun pusat komando bawah tanah yang luas di bawah rumah sakit, dihubungkan dengan terowongan.

Sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah peristiwa 7 Oktober, pasukannya telah bergerak ke arah RS Shifa. Meskipun Israel mengatakan pihaknya bersedia mengizinkan staf dan pasien untuk dievakuasi, pihak Palestina mengatakan pasukan Israel telah menembaki para pengungsi dan terlalu berbahaya untuk memindahkan pasien yang paling rentan. Sementara itu, dokter mengatakan fasilitas tersebut telah kehabisan bahan bakar dan pasien mulai meninggal.

Hamas dan otoritas rumah sakit di Gaza membantah bahwa fasilitas kesehatan telah digunakan untuk menyembunyikan pusat komando dan posisi senjata serta menggunakan warga sipil dan pasien rumah sakit sebagai tameng manusia. Belum ada komentar langsung dari Hamas mengenai pernyataan terbaru Israel.

PBB telah menyerukan penghentian serangan terhadap layanan kesehatan di Gaza. 

Sandera WN AS

Sementara itu, AS mengatakan bahwa seorang anak Amerika berusia tiga tahun yang orang tuanya dibunuh oleh Hamas termasuk di antara para sandera di Gaza.

Presiden Joe Biden mengangkat masalah sandera, termasuk balita, melalui telepon dengan Amir Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani dari Qatar pada hari Minggu.

Hal ini terjadi ketika Gedung Putih mengatakan upaya "mendesak" untuk membebaskan sandera yang disandera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terus berlanjut.

AS mengatakan masih ada 10 orang Amerika yang belum ditemukan sejak serangan itu.

Menurut pembacaan percakapan telepon antara Biden dan Sheikh Tamim yang dirilis oleh Gedung Putih, presiden "dengan tegas mengutuk penyanderaan oleh Hamas, termasuk banyak anak kecil, salah satunya adalah balita warga negara Amerika berusia tiga tahun".

Kedua pemimpin mengatakan “semua sandera harus dibebaskan tanpa penundaan lebih lanjut”.

Pasukan Pertahanan Israel sebelumnya mengatakan para sandera termasuk 20 anak-anak dan antara 10 dan 20 orang berusia di atas 60 tahun.(abc,reuters,bbc)

Berita Lainnya
×
tekid