sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Istri Emir Uni Emirat Arab ajukan permohonan perlindungan di Inggris

Pada awal Juli, Putri Haya dilaporkan kabur dari Uni Emirat Arab dan bersembunyi di London.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 31 Jul 2019 13:01 WIB
Istri Emir Uni Emirat Arab ajukan permohonan perlindungan di Inggris

Putri Haya binti al-Hussein, istri dari Perdana Menteri Uni Emirat Arab sekaligus Emir Dubai Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, telah mengajukan permohonan agar pengadilan Inggris mengeluarkan perintah perlindungan pernikahan paksa.

Permohonan itu dia ajukan dalam sidang pendahuluan yang berlangsung di Pengadilan Tinggi, London, Inggris, pada Selasa (30/7).

Putri Haya, yang menghadiri persidangan, juga mengajukan permohonan larangan penganiayaan untuk dirinya sendiri serta perwalian untuk kedua anak mereka.

Perintah perlindungan pernikahan paksa bertujuan untuk melindungi seseorang yang telah atau sedang dipaksa menikah. Sedangkan perintah larangan penganiayaan dapat melindungi seseorang dari kekerasan atau pelecehan oleh pasangan, mantan pasangan atau anggota keluarga.

Pada awal Juli, Putri Haya dilaporkan kabur dari Uni Emirat Arab dan bersembunyi di London.

Sementara itu, Syekh Mohammed yang tidak hadir dalam persidangan, mengajukan permohonan untuk mengembalikan kedua anaknya ke Dubai.

Kasus itu disidangkan oleh Presiden Divisi Keluarga Pengadilan Tinggi Andrew McFarlane.

Putri Haya lahir di Yordania dan menempuh pendidikan di sejumlah sekolah swasta di Inggris. Dia merupakan saudara tiri dari Raja Yordania Abdullah II.

Sponsored

Dia menikahi Syekh Mohammed pada 2004 dan menjadi istri keenamnya. Syekh berusia 70 tahun itu merupakan miliarder pemilik bisnis pacuan kuda balap Godolphin, dia dikabarkan memiliki 25 anak dari berbagai istri termasuk Putri Haya.

Putri Haya awalnya melarikan diri ke Jerman untuk mencoba mencari suaka di sana. Namun, pada awal Juli diketahui bahwa dia sedang tinggal di sebuah rumah seharga US$107 juta di Kensington Palace Gardens, pusat London.

Banyak pihak yang yakin bahwa Putri Haya ingin menetap di Inggris. Jika suaminya menututnya kembali ke Dubai, itu dapat menjadi permasalahan diplomatik untuk Inggris yang memiliki hubungan dekat dengan Uni Emirat Arab.

Setelah Haya melarikan diri, Syekh Mohammed mengunggah puisi yang mengungkapkan amarahnya di Instagram. Puisi itu diduga menyebut istrinya sebagai wanita yang telah berkhianat dan berbohong.

Pada awal Juli, sejumlah sumber yang dekat dengan Putri Haya mengatakan bahwa baru-baru ini, dia mengetahui fakta-fakta mengkhawatirkan di balik kembalinya Putri Latifa ke Dubai pada 2018.

Putri Latifa merupakan salah satu anak perempuan dari istri lain Syekh Mohammed yang melarikan diri dari Uni Emirat Arab dengan bantuan warga Prancis. Namun, dia berhasil dicegat di lepas pantai India dan dipaksa kembali ke Dubai.

Terkait insiden itu, Putri Haya membela reputasi Dubai. Dia mengklaim bahwa Latifa sekarang akan hidup dengan aman di Dubai. Namun, para pembela hak asasi manusia mengatakan Latifa diculik secara paksa melawan kehendaknya. 

Karena telah mengetahui fakta-fakta terkait kasus pelarian Latifa, Putri Haya diduga mendapat tekanan dari keluarga besar suaminya hingga dia tidak lagi merasa aman di Dubai.

Sebelum Haya dan Latifa, kasus pelarian semacam ini juga pernah terjadi. Pada Juli 2000, anak perempuan Syekh Mohammed dari istri lainnya, Putri Shamsa Al Maktoum, melarikan diri dari rumah keluarga mereka di Surrey.

Putri Shamsa, yang saat itu berusia 19 tahun, mengendarai mobil Land Rover ke tepi perkebunan rumah kemudian menyelinap keluar dengan memanjat pagar. Dia dilaporkan ditemukan di Cambridge setahun kemudian dan dipulangkan ke Dubai. (BBC dan The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid