sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kampanye Biden diusik isu pembunuhan massal Israel di Gaza

Di luar lokasi, para pengunjuk rasa meneriakkan “Anda memalukan” dan menyerukan diakhirinya semua bantuan AS kepada Israel.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Rabu, 24 Jan 2024 07:04 WIB
Kampanye Biden diusik isu pembunuhan massal Israel di Gaza

Kebijakan AS dan keberpihakan Joe Biden pada Israel membuat geraknya dalam kampanye Pilpres AS 2024 bakal selalu terusik. Ini tergambar saat Biden menemui para pendukungnya di rapat umum kampanye di Virginia.

Biden diinterupsi lebih dari belasan kali oleh pengunjuk rasa pro-Palestina pada hari Selasa itu. Para pengunjuk rasa meneriakkan berbagai ungkapan, termasuk menyebut Biden sebagai “genosida Joe” atas dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap Israel di tengah perang di Gaza. 

Pengunjuk rasa lainnya berkata, “Israel membunuh dua ibu setiap jam” dan bertanya kepada Biden, “Berapa banyak anak yang telah Anda bunuh?”

Namun, Biden bisa sedikit tersenyum karena para pendukungnya berulang kali menanggapi teriakan pengunjuk rasa pro-Palestina itu dengan teriakan “empat tahun lagi” dan “ayo Joe”.

Biden awalnya berusaha berbicara kepada para pengunjuk rasa, dengan mengatakan bahwa mereka “sangat merasakannya.” Namun pada kali kelima dia disela, presiden malah berbicara lebih keras sebagai upaya untuk meredam interupsi tersebut. Banyak kalimat yang diteriakkan oleh pengunjuk rasa tidak dapat dipahami.

"Ini akan berlangsung untuk sementara waktu. Mereka sudah merencanakannya," kata Biden kepada para pendukungnya. “Maaf, ini memakan waktu lama.”

Di luar lokasi, para pengunjuk rasa meneriakkan “Anda memalukan” dan menyerukan diakhirinya semua bantuan AS kepada Israel.

“Kami menuduh Anda melakukan genosida,” kata mereka. "Biden, Harris, bagaimana menurutmu? Kami tidak akan memberikan suara pada Hari Pemilihan. Biden, Harris, kalian akan belajar."

Sponsored

Biden bersaing ketat melawan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, dengan sebagian besar jajak pendapat menempatkan presiden petahana itu di belakang pendahulunya dengan selisih tipis.

Sebagian besar pendukung Biden dari Partai Demokrat telah menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap penanganan perang di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari 100 hari dan belum terlihat akan berakhir.

Hampir 25.500 warga Palestina dipastikan tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober. Ribuan lainnya dikhawatirkan tewas di bawah reruntuhan.

Amerika Serikat sejak awal menjadi penyokong utama Israel melakukan genosida di Gaza. Hal itu kembali ditegaskan Negeri Paman Sam itu menyikapi pengajuan gugatan sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Meksiko dan Chile untuk menyeret Israel ke pengadilan kejahatan internasional. 

Bagi As, melalui juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan tidak ada bukti kejahatan perang Israel yang “disengaja” dalam serangan militer mereka di Palestina.

Israel memulai perangnya sebagai pembalasan atas serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang diperkirakan menewaskan 1.200 orang. Sekitar 250 orang lainnya dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera.

Lebih dari 100 orang masih ditahan di daerah kantong pantai tersebut. Mayoritas warga Palestina yang terbunuh, sekitar dua pertiganya, adalah perempuan dan anak-anak.(aljazeera,anadolu)

Berita Lainnya
×
tekid