Kapal perang Kanada HMCS Calgary berkunjung ke Jakarta

Kedutaan Besar Kanada di Indonesia pada Jumat (2/7) menyatakan bahwa kapal perang Kanada Her Majesty’s Canadian Ship (HMCS) Calgary sedang berkunjung ke Jakarta sejak 1-3 Juli dalam pelayarannya di kawasan Indo-Pasifik sebagai bagian dari Operasi PROJECTION. 

Kapal tersebut dilaporkan akan melakukan kerja sama dengan Kapal TNI Angkatan Laut KRI Bung Tomo pada Sabtu (3/7) sebelum menuju pesisir Australia di mana kapal akan melaksanakan interoperabilitas bersama Australia, Amerika Serikat, dan mitra regional lainnya dalam Latihan TALISMAN-SABRE.

Duta Besar Kanada untuk Indonesia Cameron MacKay, didampingi Duta Besar Kanada untuk ASEAN Diedrah Kelly, pada Jumat meninjau kapal tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kunjungan HMCS Calgary ke Jakarta adalah bentuk konkret kemitraan Kanada dengan Indonesia yang terus berkembang, serta komitmen kedua negara terhadap perdamaian, keamanan, kesinambungan, dan kemakmuran di tanah air dan luar negeri,” kata Dubes MacKay.  

Selain itu, Komandan HMCS Calgary Mark O'Donohue menyatakan bahwa krunya sangat senang dapat berkesempatan bekerja dengan mitra Indonesia dalam pelayaran di kawasan Indo-Pasifik sebagai bagian dari Operasi PROJECTION. 

"Memelihara interoperabilitas di antara kedua negara kita sangat penting untuk memastikan perdamaian dan keamanan maritim regional," tutur O’Donohue.

HMCS Calgary mulai bertugas sejak Februari. Selama Operasi PROJECTION, kapal tersebut telah berkunjung ke Brunei Darussalam, Vietnam, dan Singapura, serta baru-baru ini melakukan perjalanan ke perairan Timur Tengah untuk misi kontra-terorisme Operasi ARTEMIS.

Dalam Operasi ARTEMIS, HMCS Calgary disebut sukses dan memecahkan rekor penyitaan heroin terbesar dan narkotika gelap terbanyak yang disita oleh kapal mana pun pada gilirannya dalam sejarah penugasan. Dengan berakhirnya Operasi ARTEMIS, HMCS Calgary kembali bergabung dalam Operasi PROJECTION.

Kedubes Kanada menuturkan, penugasan HMCS Calgary dalam Operasi PROJECTION menunjukkan komitmen negaranya terhadap perdamaian dan keamanan global, serta kesempatan membangun hubungan dan memperbaiki interoperabilitas dengan negara-negara mitra. 

Setelah Australia, kapal dijadwalkan mengunjungi Selandia Baru dan Fiji sebelum kembali ke Kanada pada September.