sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus Covid-19 naik, PM India desak rakyat patuhi lockdown

India sejauh ini melaporkan total 27.890 kasus positif Covid-19, termasuk 881 kematian.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 27 Apr 2020 12:01 WIB
Kasus Covid-19 naik, PM India desak rakyat patuhi lockdown

Perdana Menteri Narendra Modi pada Minggu (26/4) mendesak warga India untuk terus waspada dan mematuhi kebijakan lockdown atau karantina wilayah skala nasional beserta langkah-langkah pembatasan sosial.

Dalam sebuah pidato melalui siaran radio, Modi mengatakan bahwa India masih berada di tengah-tengah perang melawan Covid-19.

"Tidak boleh ada kelalaian karena terlalu percaya diri," ujar dia. "Kita harus tetap waspada terhadap penyebaran virus."

Dia menambahkan, 1,3 miliar penduduk India tidak boleh meyakini bahwa penyebaran virus telah sepenuhnya terkendali di bawah lockdown yang diberlakukan sejak 25 Maret.

"Kita seharusnya tidak boleh terjebak dalam kepercayaan berlebihan bahwa Covid-19 tidak akan menjangkau kota kita, desa kita, bahkan kantor-kantor kita," kata PM Modi.

Kepadatan populasi, infrastruktur sanitasi yang buruk, dan tingkat migrasi internal yang tinggi telah menimbulkan kekhawatiran terkait penyebaran coronavirus jenis baru di India.

India sejauh ini melaporkan total 27.890 kasus positif Covid-19, termasuk 881 kematian dan 6.523 pasien yang dinyatakan sembuh.

Total kasus meningkat dari 26.496 pada Sabtu (25/4).

Sponsored

Pihak berwenang telah membentuk tim yang fokus memastikan langkah-langkah lockdown dipatuhi di setiap wilayah.

"Social distancing, menggunakan masker atau penutup wajah lainnya, dan rajin mencuci tangan menjadi cara terbaik melawan penyakit ini di masa yang akan datang," jelas Modi.

Dia juga mengatakan bahwa sistem pengobatan tradisional India, dikenal sebagai Ayurveda, dapat membantu membangun kekebalan tubuh.

Di bawah lockdown, perjalanan domestik dan internasional dilarang, serta pabrik, sekolah, kantor, serta bisnis nonesensial ditutup sementara. Kebijakan tersebut dijadwalkan untuk berakhir pada 3 Mei, tetapi pemerintah dapat memperpanjangnya.

Pada Sabtu, India mengizinkan sejumlah toko kecil di daerah perumahan untuk dibuka kembali dengan hanya mempekerjakan separuh dari total staf. Mereka diwajibkan menggunakan masker dan sarung tangan.

Untuk mengatasi dampak ekonomi dari lockdown, pada akhir Maret, pemerintah mengumumkan paket stimulus US$22,29 miliar. Mereka juga memberikan makanan dan uang tunai bagi warga miskin.

Di Gujarat, pemerintah pada Minggu mencabut keputusan untuk membuka sejumlah toko, dengan alasan semakin banyak infeksi yang terdeteksi di negara bagian tersebut.

Pihak berwenang terus mengirim ratusan buruh migran yang pulang kampung dari kota-kota besar di seluruh India ke sejumlah pusat karantina untuk menjalani masa karantina wajib.

Ribuan orang memadati pusat karantina Covid-19 di fasilitas-fasilitas yang disediakan pemerintah. Mereka mengeluhkan kurangnya makanan dan sanitasi yang buruk. (Reuters dan AP)

Berita Lainnya
×
tekid