sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kelompok bersenjata Nigeria bebaskan siswa yang diculik

Lebih dari 1.000 siswa di Nigeria diculik dari sekolah-sekolah di utara Nigeria sejak Desember 2020. Kian marak beberapa bulan terakhir.

Sita Aisha Ananda
Sita Aisha Ananda Jumat, 27 Agst 2021 14:24 WIB
Kelompok bersenjata Nigeria bebaskan siswa yang diculik

Kelompok bersenjata di Nigeria membebaskan sejumlah murid yang diculik dari sebuah sekolah Islam di Tegina, negara bagian Niger, pada Mei. Mulanya ada sekitar 136 murid yang diculik dan pelaku meminta sejumlah uang tebusan.

Pejabat sekolah mengatakan, 15 siswa melarikan diri pada Juni. Sebanyak enam murid yang diculik lainnya meninggal saat ditawan.

Kepala sekolah Abubakar Alhassan tidak memerinci berapa banyak siswa yang telah dibebaskan, tetapi "tidak ada murid yang ditahan."

Kepada AFP, dia mengatakan, para siswa sedang diangkut pulang ke rumah mereka masing-masing. Belum jelas bagaimana murid-murid itu dibebaskan.

Fati Abdullahi, yang putrinya berusia 18 tahun dan putranya berusia 15 tahun diculik kelompok bersenjata itu, mengatakan, anak-anaknya telah dibebaskan.

"Kami sangat ingin melihat mereka," katanya.

Pada 30 Mei, sebuah kelompok bersenjata, yang mengendarai sepeda motor, menyerbu kota dan melepaskan tembakan. Seorang korban tewas dan lainnya terluka.

Ketika orang-orang melarikan diri, para penyerang pergi ke sekolah dan menangkap anak-anak.

Sponsored

Pada Juli, para penculik menangkap seorang pria dan diutus untuk memberikan pembayaran uang tebusan sebagai jaminan pembebasan para siswa.

Orang tua dan administrator sekolah lalu menjual berbagai harta dan sebagian tanah sekolah untuk membayar uang tebusan. Namun, pelaku menilai uang tebusan yang diberikan tidak cukup sehingga tetap menahan para siswa.

Lebih dari 1.000 siswa telah diculik dari sekolah-sekolah di utara Nigeria sejak Desember 2020. Kasus penculikan massal dengan tuntutan uang kian marak terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Pihak berwenang pun dikritik karena dianggap gagal mengatasi ketidakamanan yang meluas, termasuk krisis penculikan yang semakin masif. (BBC)

Berita Lainnya
×
tekid