Setidaknya 11 orang tewas dalam serangan terbaru oleh para penggembala bersenjata di komunitas Afia di Wilayah Pemerintah Daerah Ukum, Negara Bagian Benue di Nigeria utara-tengah.
Insiden ini terjadi hanya lima hari setelah pembunuhan lebih dari 50 petani di negara bagian tersebut.
Menurut Iyorkyaa Kaave, seorang pemimpin di komunitas yang terkena dampak, serangan pada Selasa sore itu "tidak beralasan dan merupakan bagian dari agenda yang direncanakan untuk menggusur para petani pribumi."
"Serangan hari ini di Afia sangat brutal, karena para penyerang bersenjata menyerbu komunitas tersebut, menembaki penduduk secara sporadis dan menyebabkan 11 orang tewas di tempat, sementara beberapa lainnya mengalami berbagai tingkat cedera," katanya.
Wilayah utara-tengah Nigeria dalam beberapa bulan terakhir mengalami lonjakan kekerasan antara petani dan penggembala. Serangan di beberapa komunitas di wilayah tersebut telah menyebabkan kematian lebih dari 100 orang dalam dua minggu.
Konflik petani-penggembala Nigeria merupakan salah satu tantangan terberat negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Inti dari konflik ini adalah klaim yang saling bersaing atas tanah dan sumber daya air serta berbagai masalah yang terkait dengan penghalangan rute migrasi tradisional, pencurian ternak, dan kerusakan tanaman.
Sementara juru bicara kepolisian Benue Sewuese Anene mengatakan berbagai upaya sedang dilakukan untuk memulihkan keadaan normal di komunitas Afia, warga telah mendesak Presiden Bola Tinubu untuk mengambil tindakan tegas, memperingatkan terhadap segala upaya untuk bernegosiasi dengan mereka yang berada di balik pembunuhan tersebut.(aa)