sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Untuk pertama kalinya, KJRI Frankfurt gelar Festival Soto dan Sate Nusantara

Festival yang pertama kali diadakan di Jerman merupakan wujud nyata dari program “Indonesia Spice Up the World”.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Selasa, 27 Jun 2023 18:09 WIB
Untuk pertama kalinya, KJRI Frankfurt gelar Festival Soto dan Sate Nusantara

KJRI Frankfurt menyuguhkan soto dan sate khas nusantara beberapa waktu lalu. Kuliner ini disajikan dalam Festival Soto dan Sate Nusantara di Steyler Missionare, Sankt Augustin. 

Konsul Jenderal RI Frankfurt Acep Somantri mengatakan, festival yang pertama kali diadakan di Jerman merupakan wujud nyata dari program “Indonesia Spice Up the World”. Tidak lain, untuk mempromosikan rempah Indonesia ke dunia.

“Melalui sajian kuliner Nusantara yang menggugah selera, diharapkan masakan Indonesia yang kaya rempah semakin mendapatkan tempat di hati komunitas mancanegara,” katanya dalam keterangan, Selasa (27/6). 

Kehadiran dua menu tersebut menjadi pelepas kerinduan bagi pecinta kuliner khas Indonesia pasca pandemi Covid-19. Festival ini merupakan ajang bagi masyarakat Jerman untuk mengeksplorasi kekayaan kuliner Nusantara karena satu menu masakan Nusantara memiliki puluhan aneka bumbu yang berbeda.

Bahkan, pemilihan menu sate juga cocok dengan praktik dan kebiasaan masyarakat Jerman untuk mengadakan barbeque saat musim panas. Tren menu makanan vegan dan mayoritas masyarakat Jerman yang menyukai sambal kacang merupakan salah satu faktor yang mendukung digemarinya hidangan Nusantara.

Ditambah, Wakil Wali Kota Sankt Augustin, Jutta Bergmann-Gries dan rektor Steyler Missionare, Polikarpus Ulin Agan turut hadir dan mencicipi kuliner tersebut.

“Soto dan sate merupakan dua dari lima jenis hidangan nasional (national dishes) yang ditetapkan Kemenparekfraf pada 2018,” ujarnya.

Hidangan soto dan sate yang disajikan oleh 12 restoran dan penjaja kuliner di wilayah kerja KJRI Frankfurt merepresentasikan soul food Indonesia dari Sabang hingga Merauke dalam keunikan tampilan dan cita rasa. 

Sponsored

Festival Soto dan Sate Nusantara menyajikan 10 ragam soto dan 10 ragam sate, di antaranya Soto Lamongan, Empal Gentong, Soto Mie Bogor, Soto Padang, Soto Banjar, Soto Medan, Soto Betawi, Soto Bandung, Coto Makassar, Rawon, Sate Ayam, Sate Vegetarian (Sate Tempe, Jejamuran, Tahu), Sate Maranggi, Sate Taliwang, Sate Kambing, Sate Lilit, Sate Padang dan Sate Bia (Kerang).  

Ragam kuliner Indonesia dikemas dalam porsi seharga 5 Euro sehingga pengunjung dapat menikmati variasi soto dan sate sebanyak mungkin. Selain itu turut disajikan kopi Indonesia dan minuman khas serta produk makanan Indonesia. Apalagi, di sela-sela kemeriahan acara Festival Soto dan Sate Nusantara, KJRI Frankfurt juga telah membuka Warung Konsuler untuk layanan paspor, amandemen data paspor (nama atau alamat), lapor diri, surat keterangan, serta konsultasi keimigrasian bagi WNI dan WNA. 

Warung Konsuler adalah program pelayanan publik jemput bola KJRI Frankfurt yang diselenggarakan di lokasi-lokasi konsentrasi WNI. Selain bentuk pelayanan ekstra jemput bola, Warung Konsuler juga selaras dengan program responsif gender. 

Pada Warung Konsuler kali ini, delapan bayi dan balita yang memperoleh layanan penggantian atau pembuatan paspor baru. Selain itu juga dibuka booth Pemilu 2024 oleh Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN) Frankfurt sehingga masyarakat Indonesia dapat memperoleh layanan dan konsultasi kekonsuleran serta informasi mengenai kepemiluan.

Festival Soto dan Sate Nusantara juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya yang menghadirkan tarian daerah asal Indonesia, penampilan angklung dan band yang membawakan lagu-lagu daerah maupun pop. Suasana semakin semarak ketika para pengunjung larut dalam suasana kegembiraan mengikuti alunan lagu dangdut, Maumere, Poco-Poco dan Tobelo.

Lebih dari 1000 pengunjung memadati Festival Soto dan Sate Nusantara. Kecintaan pada bumbu dan rempah Nusantara diharapkan membuka pintu gerbang bagi masyarakat Jerman untuk mengeksplorasi keragaman seni dan budaya serta pariwisata Indonesia.

Berita Lainnya
×
tekid