Meski kasus Omicron tinggi, Malaysia tak akan melarang bazar Ramadan
Meski tidak ada pembatasan, prosedur operasi standar yang lebih disempurnakan akan ditetapkan untuk bazar Ramadhan

Angka kasus Covid-19 yang melonjak, tidak akan membuat Malaysia memperketat aturan usaha. Menjelang ramadhan, Negeri Jiran itu berkomitmen untuk tidak akan melakukan pembatasan pada kegiatan ekonomi termasuk untuk bazar Ramadan.
Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa meski tidak ada pembatasan, prosedur operasi standar yang lebih disempurnakan akan ditetapkan untuk bazar Ramadan yang akan diumumkan di kemudian hari.
"Kami tidak akan menutup usaha. Saya sudah sebutkan sebelumnya, perayaan Lebaran, bulan puasa, bazar Ramadhan dan pasar malam akan berjalan seperti biasa," katanya kepada wartawan pada jamuan makan siang Tahun Baru Imlek Keluarga Malaysia, Minggu (13/2)
Sebelumnya, media memberitakan kabar bahwa kalangan pedagang bazar Ramadhan khawatir tidak bisa beroperasi mengingat lonjakan kasus Covid-19 menyusul merebaknya varian Omicron selama satu bulan terakhir.
Malaysia mencatat sebanyak 22.802 infeksi Covid-19 baru pada hari Sabtu, sehingga total kumulatif menjadi lebih dari tiga juta.
Pekan lalu, Menteri Wilayah Federal Datuk Seri Shahidan Kassim mengatakan bazar Ramadhan akan diizinkan beroperasi seperti biasa di Wilayah Federal tahun ini, dengan penegakan pembatasan yang ada.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
UMKM go digital: Mengubah mindset agar naik kelas pasca onboarding
Jumat, 19 Agst 2022 17:44 WIB
Pengaruh kebebasan peneliti BRIN memilih lokasi kerja
Jumat, 19 Agst 2022 13:54 WIB