sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu: Kondisi warga Rohingya di pengungsian kian memburuk

Upaya mencari solusi kian dipersulit situasi di Myanmar lantaran tidak ada progres penerapan 5 Poin Konsensus ASEAN-Myanmar.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 23 Sep 2022 12:58 WIB
Menlu: Kondisi warga Rohingya di pengungsian kian memburuk

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, menilai, kondisi warga Rohingya di pengungsian kian memburuk. Bahkan, 1,1 juta warga Rohingya di Cox's Bazaar, Bangladesh, rentan menjadi korban perdagangan manusia dan radikalisme.

Dalam pertemuan High-Level Side Event on "Rohingya Crisis", Retno menambahkan, upaya mencari solusi atas masalah tersebut kian dipersulit situasi di Myanmar. Pangkalnya, tidak ada kemajuan dalam penerapan 5 Poin Konsensus yang disepakati pemimpin ASEAN dan Myanmar.

"Tugas kita bersama untuk memastikan dunia internasional tetap memberikan perhatian bagi Rohingya," ucapnya di New York, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (22/9) waktu setempat.

Indonesia merupakan salah satu co-host pertemuan High-Level Side Event on "Rohingya Crisis". Melansir situs web Kementerian Luar Negeri (Kemlu), kegiatan diselenggarakan bersama Bangladesh, Kanada, Gambia, Arab Saudi, Turki, Inggris, AS, dan Uni Eropa.

Kelima poin konsensus yang disepakati Myanmar dengan para pemimpin ASEAN meliputi mengakhiri kekerasan di Myanmar, dialog antara semua stakeholder, penunjukan utusan khusus, penyaluran bantuan kemanusiaan, dan kunjungan utusan khusus ASEAN untuk bertemu semua pihak.

Retno pun mendorong masyarakat internasional melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan krisis Rohingya. Pertama, menciptakan situasi yang kondusif untuk kepulangan para penyintas.

Kedua, memastikan perlindungan keamanan dan keselamatan warga Rohingya di pengungsian. Terakhir, mendorong perdamaian dan rekonsiliasi nasional di Myanmar.

"ASEAN tentunya dapat memainkan peran penting untuk mengembalikan perdamaian dan stabilitas di Myanmar. Indonesia, dalam hal ini, berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam mencari solusi yang berkelanjutan untuk penanganan isu Rohingya", tutur Retno.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid