sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Paus Benediktus XVI minta maaf atas skandal pelecehan anak

Vatikan juga mengeluarkan adendum tiga halaman menyusul laporan yang dirilis bulan lalu tentang pelecehan di keuskupan agung.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 10 Feb 2022 14:05 WIB
Paus Benediktus XVI minta maaf atas skandal pelecehan anak

Paus Benediktus XVI telah mengakui bahwa telah terjadi kesalahan dalam menangani kasus pelecehan seksual ketika dia menjadi uskup agung di Munich Jerman. Vatikan juga telah mengeluarkan surat menyusul laporan Jerman tentang pelecehan di keuskupan agung dari 1945-2019.

Seperti dilansir Aljazeera, Kamis (10/2), selain surat Vatikan juga mengeluarkan adendum tiga halaman menyusul laporan yang dirilis bulan lalu tentang pelecehan di keuskupan agung dari tahun 1945 hingga 2019 oleh para penyelidik Jerman. Penyelidikan menuduh Benediktus secara sadar gagal menghentikan empat imam yang dituduh melakukan pelecehan seks anak ketika ia menjadi uskup agung Munich antara tahun 1977 dan 1982.

"Saya memiliki tanggung jawab besar di Gereja Katolik. Yang lebih besar adalah rasa sakit saya atas pelanggaran dan kesalahan yang terjadi di tempat-tempat yang berbeda selama masa mandat saya," tulisnya dalam surat itu, tanggapan pribadi Benediktus terhadap laporan tersebut.

Benediktus, yang saat ini tengah memiliki masalah kesehatan meminta tim pengacara untuk membantunya menanggapi temuan panjang oleh firma hukum Westfahl Spilker Wastl (WSW) Jerman. Namun, para pembantu gereja bersikeras bahwa saat itu institusi tidak pernah terlibat untuk menutup-nutupi tindakan pelecehan.

Dalam surat yang sama, Benediktus mengatakan bahwa terlepas dari kesalahan yang mungkin dia buat, Tuhan akan menjadi penengah utama. "Segera, aku akan menemukan diriku di hadapan hakim akhir dalam hidupku."

Benediktus, yang mengundurkan diri secara tak terduga pada tahun 2013, juga berterima kasih kepada Paus Fransiskus atas kepercayaan, dukungan dan doa yang secara pribadi diungkapkan kepadanya.

Segera setelah laporan Jerman dikeluarkan, Benediktus mengakui bahwa dia telah berada di pertemuan tahun 1980 atas kasus pelecehan seksual ketika dia menjadi uskup agung Munich. Dia berbohong dengan mengatakan kepada penyelidik Jerman bahwa dia tidak ada di sana.

Dalam surat itu Benediktus mengatakan, "Bagi saya terbukti sangat menyakitkan bahwa pengawasan ini digunakan untuk meragukan kebenaran saya, dan bahkan untuk melabeli saya pembohong."

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid