sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pria Jerman nekat bawa permen karet ganja ke Rusia, akhirnya jadi alat barter tahanan?

Pengadilan Moskow pada hari Rabu akhirnya menahan pria 38 tahun itu dengan tuduhan penyelundupan obat-obatan terlarang.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Kamis, 15 Feb 2024 13:57 WIB
Pria Jerman nekat bawa permen karet ganja ke Rusia, akhirnya jadi alat barter tahanan?

Seorang pria Jerman yang berusaha masuk ke Rusia ditangkap pihak Bea Cukai Negeri Beruang Merah itu. Masalahnya, pria bernama Patrick Schobel tersebut membawa permen karet yang mengandung ganja. Pengadilan Moskow akhirnya menahan pria 38 tahun itu dengan tuduhan penyelundupan obat-obatan terlarang.

Media Rusia Tass, melaporkan Patrick Schobel sebelumnya ditahan di bandara Pulkovo di St. Petersburg akhir bulan lalu dan akan tetap ditahan hingga setidaknya 15 Maret.

Layanan Bea Cukai Federal Rusia mengatakan warga negara Jerman tersebut tiba di negara tersebut untuk mengunjungi seorang temannya, dan ketika digeledah, ditemukan sebungkus “Fink Green Goldbears” yang berisi enam permen karet ganja di dalamnya.

Menurut Layanan Bea Cukai Federal, Schobel mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia membawa 10 permen karet dari Jerman ke Rusia agar dapat “tidur nyenyak” dalam penerbangan jarak jauh. Ketika permen karet tersebut diuji di bandara, ditemukan mengandung tetrahydrocannabinol, yang dilarang di Rusia.

Layanan bea cukai memasang gambar permen karet, paspor Jerman, dan paket dengan daun ganja di bagian depan. Baik Tass maupun Dinas Bea Cukai mengatakan Schobel menghadapi hukuman tujuh tahun penjara karena menyelundupkan narkoba.

Di Berlin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Christian Wagner membenarkan bahwa seorang warga negara Jerman telah ditangkap. Dia mengatakan pihak berwenang Rusia memberi tahu konsulat Jerman dan pejabat Jerman telah menghubungi pengacara pria tersebut.

Laporan tersebut muncul setelah Presiden Vladimir Putin baru-baru ini mengindikasikan bahwa ia akan membahas pertukaran tahanan Rusia yang dipenjara karena pembunuhan di Jerman dalam pertukaran tahanan yang lebih luas dengan Evan Gershkovich, seorang reporter Wall Street Journal AS yang ditangkap atas tuduhan spionase saat dalam perjalanan bisnis ke Rusia pada tahun Maret tahun lalu.

Rusia sebelumnya dituduh menargetkan warga negara asing untuk digunakan sebagai alat tawar-menawar guna menjamin pembebasan tahanan Rusia di luar negeri. Pemerintah Rusia membantah tuduhan tersebut.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Putin tampaknya menyatakan bahwa sebagai ganti Gershkovich, Rusia mengupayakan kembalinya Vadim Krasikov yang menjalani hukuman seumur hidup di Jerman setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan Zelimkhan “Tornike” Khangoshvili, seorang warga negara Georgia berusia 40 tahun dari etnis Chechnya.

Sponsored

Pertukaran tahanan antara tiga negara jarang terjadi. Dalam wawancara tersebut, Putin mengatakan Rusia siap untuk menyelesaikannya tetapi ada kondisi tertentu yang sedang dibahas di antara badan-badan khusus. "Saya yakin kesepakatan bisa dicapai,” katanya.

Ketika ditanya pekan lalu apakah ada upaya Rusia untuk mengamankan pertukaran Krasikov dan Gershkovich dan apakah Berlin menjalin kontak dengan AS, pemerintah Jerman menolak berkomentar.

Hakim Jerman mengatakan Krasikov bertindak atas perintah pihak berwenang Rusia, yang memberinya identitas palsu, paspor, dan sumber daya untuk melakukan pembunuhan Khangoshvili.

Selain Gershkovich, Amerika Serikat juga mengupayakan kembalinya Paul Whelan, mantan Marinir yang ditahan di Rusia selama lebih dari empat tahun. Para pejabat AS tidak dapat menjamin pembebasannya pada bulan Desember 2022, ketika mereka menyetujui kesepakatan untuk menukar pemain bola basket AS Brittney Griner dengan pedagang senjata terkenal Rusia, Viktor Bout.(tass,washingtontimes).

Berita Lainnya
×
tekid