close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Putin menyambut kunjungan Xi ke Moskow dibayang-bayangi perang Ukraina. Foto Reuters
icon caption
Putin menyambut kunjungan Xi ke Moskow dibayang-bayangi perang Ukraina. Foto Reuters
Dunia
Senin, 20 Maret 2023 14:15

Putin menyambut kunjungan Xi ke Moskow dibayang-bayangi perang Ukraina

Bagi Xi, kunjungan tersebut akan menjadi ketegangan diplomatik, di mana China merilis proposal 12 poin guna menyelesaikan krisis Ukraina.
swipe

Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengharapkan Presiden China Xi Jinping untuk menunjukkan solidaritas melawan hegemoni Barat ketika Xi tiba di Moskow pada hari Senin (20/3). Sementara Xi akan menampilkan China dengan niat perdamaian global untuk menengahi diakhirinya perang Ukraina.

Xi akan menjadi pemimpin dunia pertama yang menjabat tangan Putin sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Rusia pada Jumat atas deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia sejak dimulainya perang. Moskow menolak tuduhan itu.

Rusia akan menyajikan perjalanan Xi sebagai bukti bahwa Rusia memiliki teman baik yang siap mendukungnya melawan Barat yang bermusuhan, yang dikatakan sedang mencoba untuk mengisolasi dan mengalahkan Rusia. Putin sekaligus penyambut yang pertama sejak Xi mengamankan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya bulan ini.

Bagi Xi, kunjungan tersebut akan menjadi ketegangan diplomatik, di mana China merilis proposal 12 poin guna menyelesaikan krisis Ukraina, tetapi pada saat yang sama memperkuat hubungan dengan sekutunya.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada awal kunjungannya ke Moskow, Xi mengatakan proposal China, yang dirilis bulan lalu, mencerminkan pandangan global dan berupaya menetralkan konsekuensinya, tetapi mengakui bahwa solusinya tidak mudah.

"Dokumen tersebut berfungsi sebagai faktor konstruktif dalam menetralkan konsekuensi krisis dan mempromosikan penyelesaian politik," tulis Xi dalam sebuah artikel di Rossiiskaya Gazeta, sebuah harian yang diterbitkan oleh pemerintah Rusia, menurut terjemahan Reuters dari bahasa Rusia.

"Masalah kompleks tidak memiliki solusi sederhana," kata Xi.

Ukraina dan para pendukung Barat-nya kemungkinan besar akan mengabaikan setiap upaya buat mengamankan gencatan senjata sebagai taktik untuk memberi Putin waktu memperkuat, dan menunda serangan balasan Ukraina yang diperkirakan secara meluas.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dia hanya akan mempertimbangkan penyelesaian damai setelah pasukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina.

Proposal China hanya berisi pernyataan umum dan tidak ada proposal konkret tentang bagaimana mengakhiri perang selama setahun di mana puluhan ribu orang telah terbunuh, kota-kota dihancurkan, dan jutaan orang terpaksa mengungsi.

Dalam sebuah artikel untuk sebuah surat kabar China, yang diterbitkan di situs web Kremlin, Putin mengatakan dia memiliki harapan besar untuk kunjungan "sahabat lamanya" Xi, yang dengannya Putin menandatangani kemitraan strategis "tanpa batas" tahun lalu. Dia juga menyambut baik kesediaan China untuk menengahi.

"Kami berterima kasih atas keseimbangan... sehubungan dengan peristiwa yang terjadi di Ukraina, untuk memahami latar belakang dan penyebab sebenarnya. Kami menyambut kesediaan China untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis," kata Putin.

Amerika Serikat dan sekutunya sangat skeptis terhadap motif China, mencatat bahwa China telah menolak untuk mengutuk Rusia dan memberinya garis hidup ekonomi ketika negara-negara lain memberikan sanksi padanya.

AS dan NATO baru-baru ini menuduh China mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Rusia dan memperingatkannya agar tidak melakukannya. China menampik tuduhan itu.

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan