Rusia menahan pria yang dituduh akan meledakkan kereta di Krimea
Kantor berita Rusia TASS mengatakan pria itu adalah penduduk kota Sevastopol di Krimea.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) telah menahan seorang pria. Ia dituduh merencanakan pemboman kereta api di Krimea ketika sebuah pesawat tak berawak jatuh di semenanjung yang diduduki Moskow.
FSB mengatakan pada hari Jumat bahwa tersangka – seorang warga negara Rusia berusia pertengahan 40-an – telah “mengumpulkan informasi tentang penempatan fasilitas dan unit kementerian pertahanan Rusia” dan sedang mempersiapkan pemboman kereta api.
“Di tempat persembunyian yang dia atur, [kami] menemukan dan menyita alat peledak rakitan yang dibuat menggunakan bahan peledak plastik buatan luar negeri,” kata FSB.
Dikatakan bahwa pria tersebut bertindak berdasarkan "instruksi intelijen militer Ukraina" dan telah ditahan.
Kantor berita Rusia TASS mengatakan pria itu adalah penduduk kota Sevastopol di Krimea.
Rekaman video di situs badan tersebut menunjukkan seorang pria yang mengenakan T-shirt hitam dan celana jins dikeluarkan dari mobil polisi. Video tersebut juga menunjukkan pria dengan wajah buram memberikan pernyataan tentang bagaimana dia direkrut oleh intelijen militer Ukraina.
Gubernur Krimea yang ditunjuk Rusia, Sergei Aksyonov, memperingatkan bahwa infrastruktur transportasi telah menjadi target utama “terorisme” dan penyabot Ukraina akan dihukum.
“Nasib yang tidak menyenangkan menanti agen-agen Ukraina. Mereka akan ditemukan dan dihukum,” katanya.
Dia kemudian mengatakan sebuah pesawat tak berawak Ukraina telah ditembak jatuh di utara semenanjung tetapi tidak melaporkan rincian lebih lanjut.(aljazeera)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kemarau panjang dan sulitnya akses air bersih di Jakarta
Senin, 02 Okt 2023 06:08 WIB
Menanti masa depan transformasi digital usai tiktok shop hilang
Minggu, 01 Okt 2023 14:22 WIB