sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sanksi invasi, federasi taekwondo tarik sabuk hitam Putin

Komite taekwondo pun akan mengikuti Komite Olimpiade Internasional yang melarang bendera dan lagu Rusia di acara-acaranya.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 02 Mar 2022 10:07 WIB
Sanksi invasi, federasi taekwondo tarik sabuk hitam Putin

Federasi Taekwondo Dunia menarik sabuk hitam kehormatan milik Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyusul keputusan menginvasi Ukraina sejak pekan lalu. Sanksi ini menambahkan sejumlah hukuman internasional di bidang ekonomi dan olahraga yang diberikan kepada "Negeri Beruang Merah".

Badan Taekwondo Dunia dengan tegas memegang moto "Perdamaian Lebih Berharga daripada Kemenangan" untuk mengutuk tindakan Rusia atas Ukraina. Tindakan tersebut juga sudah dinilai menghormati toleransi.

"Badan Taekwondo Dunia telah memutuskan untuk menarik sabuk hitam dan kehormatan ke-9 yang dianugerahkan kepada Tuan Vladimir Putin pada November 2013," kata badan itu dalam sebuah pernyataan, sebagaimana mengutip Reuters pada Rabu (2/3).

Komite Taekwondo akan mengikuti Komite Olimpiade Internasional yang melarang bendera dan lagu Rusia di acara-acaranya.

Keputusan ini muncul setelah Federasi Judo Internasional pada Minggu (27/2) berencana menangguhkan status Putin sebagai Presiden Kehormatan dan Duta Besar mengingat konflik perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Organisasi olahraga lain, seperti FIFA dan UEFA, telah menangguhkan tim dan klub nasional Rusia dari kompetisi.

Pasukan Rusia diketahui membombardir kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, pada Senin (28/2). Imbasnya, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menambah sanksi sebagai bagian dari isolasi dunia internasional terhadap Rusia.

Sebelumnya, negara-negara, seperti Kanada, Jepang, dan Singapura, juga menjatuhkan sanksi dengan boikot ekonomi bagi negara bekas Uni Soviet tersebut.

Rusia menyebut, tindakannya di Ukraina sebagai operasi khusus yang dikatakan tak dirancang untuk menduduki wilayah, tetapi menghancurkan kemampuan militer tetangga selatannya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid