Senator Amerika Serikat kembali kunjungi Taiwan

Senator Amerika Serikat Marsha Blackburn pada Kamis (25/8) menjadi anggota Kongres terbaru yang mengunjungi Taiwan, sekaligus menentang tekanan dari Beijing dengan mengatakan 'tidak akan diganggu oleh Komunis China untuk meninggalkan pulau itu'.

Perjalanan Blackburn, seorang Republikan Teneese yang duduk di Komite Senat Angkatan Bersenjata, mengikuti sejumlah kunjangan baru-baru ini oleh Ketua DPR Nancy Pelosi dan pejabat AS lainnya. 

“Taiwan adalah mitra terkuat kami di kawasan Indo-Pasifik. Kunjungan tingkat tinggi regular ke Taipei adalah kebijakan lama AS,” kata Blackburn dalam sebuah pernyataan, Kamis. 

Kunjungan Pelosi, yang awal bulan ini menjadi pejabat tertinggi AS yang mendarat di Pulau itu dalam 25 tahun, disebut oleh Beijing sebagai pemicu latihan militer skala besar selama beberapa hari. Di mana China menembakkan rudal ke Taiwan dan menerbangkan gelombang pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udaranya. 

Partai Komunis China yang berkuasa mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, meskipun tidak pernah memerintahnya, dan telah menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mengendalikannya. 

AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi terikat oleh undang-undang untuk menyediakan pulau itu dengan senjata pertahanan dan sengaja tetap ambigu apakah akan campur tangan secara militer jika terjadi serangan China. 

Senator AS Marsha Blackburn bersama dengan Direktur Jenderal Departemen Urusan Amerika Utara Taiwan Douglas Yu-Tiens Hsu, saat pesawatnya mendarat di Taipei pada Kamis. Dalam Tweet Jumat (26/8) pagi, Senator AS yang tidak mewakili pemerintahan Biden ini, menegaskan kembali dukungannya untuk Taiwan. 

“Saya tidak akan pernah bersujud kepada Partai Komunis China,” katanya. “Saya akan terus mendukung (Taiwan) dan hak mereka untuk kebebasan dan demokrasi. Xi Jinping tidak membuat saya takut,” tambahnya kemudian. 

Bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Jumat pagi, Blackburn menekankan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan yang katanya dimiliki Washington dengan Taiwan.

“Memang penting bahwa negara-negara yang mencintai kebebasan mendukung Taiwan karena mereka berusaha mendukung untuk mempertahankan kemerdekaan dan kebebasan mereka," kata Blackburn. 

Sementara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, kunjungan oleh tokoh masyarakat AS telah memperkuat tekad Taiwan untuk membela diri. “Kami berharap dapat terus membantu dan mendukung Taiwan saat mereka maju sebagai negara merdeka”, kata Blackburn. 

Di bawah kebijakan “Satu China” yang sudah berlangsung lama, AS mengakui posisi Beijing bahwa Taiwan adalah bagian dari China, tetapi tidak pernah secara resmi mengakui klaim Partai Komunis atas pulau berpenduduk 23 Juta Jiwa itu. 

Senator AS juga akan bertemu dengan Sekertaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Wellington Koo dan Menteri Luar Negeri Joseph Wu selama kunjungan tiga harinya. 

China tidak segera berkomentar tentang kunjungan Blackburn, tetapi telah menunjukkan kemarahannya sejak kunjungan Pelosi dengan latihan militer dan pernyataan yang mengatakan tindakan politisi AS dan kebijakan pemerintah mencangam status quo di Selat Taiwan. 

Kementerian Luar Negeri China mengutuk Pelosi atas apa yang digambarkan sebagai tindakan kejam dan provokatifnya. dengan mengatakan perjalanannya ke Taiwan sama dengan sangat mencampuri urusan dalam negeri China. 

“Ketua DPR AS Nancy Pelosi bersikeras mengunjungi Taiwan dengan mengabaikan keprihatinan serius dengan oposisi China. Secara serius mencampuri urusan dalam negeri China. Selain itu dapat merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, dan dapat menginjak-injak prinsip China. Selain itu juga dapat mengecam perdamaian dan stabilitas di selat Taiwan,” kata kementerian itu.