sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sherpa berusaha pecahkan rekor dunia mendaki Puncak Everest

Lelaki berusia 48 tahun asal Nepal itu memulai pendakian Puncak Everest untuk yang ke-22 kali pada Minggu (1/4).

Dika Hendra
Dika Hendra Minggu, 01 Apr 2018 19:08 WIB
Sherpa berusaha pecahkan rekor dunia mendaki Puncak Everest

Bagi banyak pendaki, mendaki Puncak Everest adalah sebuah keajaiban. Tapi, tidak bagi Kami Rita Sherpa. Baginya, mendaki Puncak Everest merupakan rutinitas. Dia akan menciptakan sejarah dengan mendaki Puncak Everest itu ke-22 kali.

Lelaki berusia 48 tahun asal Nepal itu memulai pendakian Puncak Everest untuk yang ke-22 kali pada Minggu (1/4). Puncak Everest merupakan gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 8.848 meter.

Pada rekor pendakian ke-21, Kami mendaki bersama dua pendaki Nepal lainnya. Tapi, dua pendaki lainnya sudah memilih pensiun, dan itu menjadikan Kami sebagai pendaki Everest paling berpengalaman.

“Saya ingin mencoba menciptakan sejarah untuk membuat seluruh komunitas Sherpa dan negara saya bangga,” kata Kami dilansir BBC.

Kami setiap harinya bekerja sebagai pemandu ekspedisi pendakian Puncak Everest di perusahaan berbasis AS. Dia pertama kali mendaki Everest pada 1994. Terakhir dia mendaki Everest pada akhir Mei tahun lalu.

Banyak pendaki asing sering meminta tolong Kami untuk memandu mereka mendaki Everest. Kami dan para Sherpa lainnya membantu pendakian termasuk dalam persiapan menentukan rute, mendirikan tenda, dan mengangkut perlengkapan pendakian.

Kali ini, dalam upaya pemecahan rekor, Kami akan memimpin tim yang terdiri dari 29 pendaki dari seluruh dunia. Mereka terdiri dari orang Amerika dan Jepang. Mereka akan mendaki selama dua pekan lamanya.

“Jika semuanya sesuai rencana, saya akan mencapai Puncak Everest pada 29 Mei,” ujar Kami kepada The Kathmundu Post. Tapi, dia mengatakan akan terus mendaki dan memecahkan rekor jika pendakian kali ini berlangsung sukses.

Sponsored

Kami ingin mendaki Puncak Everest sebanyak 25 kali. “Saya ingin menciptakan sejarah,” katanya.

 

Berita Lainnya
×
tekid