close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Pixabay.
icon caption
Ilustrasi Pixabay.
Dunia
Jumat, 20 Mei 2022 12:43

Sri Lanka gagal bayar utang

Pertama kalinya sepanjang sejarah, Sri Lanka gagal bayar utang.
swipe

Sri Lanka gagal melakukan pembayaran utang untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Bunga utang UA$78 juta yang jatuh tenggang selam 30 hari gagal dibayarkan.

Seperti dilansir dari BBC, Jumat (20/5), Gubernur Bank Sri Lanka, P Nandalal Weerasinghe, menyatakan negaranya dalam kondisi pre-emptive default. Gagal bayarpun terjadi karena pemerintah tidak memenuhi kewajiban pembayaran kepada para kreditur.

Gagal bayar tersebut dapat merupsak reputasi Sri Lanka. Bahkan, peminjaman uang di pasar internasional akan sulit dilakukan. Kepercayaan pada mata uang Sri Lanka dan ekonominya juga akan rusak karena kondisi krisis tersebut.

Weerasinghe mengatakan, pihaknya tidak akan mampu membayar utang sampai dilakukan restrukturisasi.

"Posisi kami sangat jelas, kami mengatakan bahwa sampai mereka datang ke resturisasi (utang kami), kami tidak akan mampu bayar. Jadi itulah yang terjadi. Anda penyebutnya default pre-emptive," ujarnya.

Seperti diketahui, krisis ekonomi terjadi di Sri Lanka hingga penggulingan Presiden Gotabaya Rajapaksa. Berbagai demonstrasi terus dilakukan oleh warga, bahkan hingga terjadi penjarahan.

Beberapa hari lalu, pejabat Sri Lanka menyatakan negaranya juga sudah kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM). Warga mengantre sejak dini hari untuk mendapatkan BBM.

Tidak hanya BBM, obat-obatan dan kebutuhan pokok juga mulai sulit didapatkan. Pasokan mata uang asing dan inflasi tinggi menjadi penyebabnya.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan