sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tingginya tingkat kesembuhan Covid-19 di Rusia bawa dampak negatif

Masyarakat Rusia merasa Covid-19 layaknya penyakit umum yang bisa disembuhkan.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 19 Mei 2021 12:39 WIB
Tingginya tingkat kesembuhan Covid-19 di Rusia bawa dampak negatif

Duta Besar (Dubes) RI untuk Rusia Jose Tavares menyampaikan, tingkat kesembuhan Covid-19 di negara tersebut telah mencapai 92%. "Kalau di Rusia, orang yang terpapar Covid-19 merupakan terbesar keenam di dunia yakni lebih dari 4,9 juta kasus," ungkapnya dalam seminar virtual 'Waspada Covid-19 di Indonesia: Bercermin dari India, Rusia, dan Singapura' pada Rabu (19/5).

Dari 4,9 juta kasus positif Covid-19, Jose menyatakan lebih dari 4,5 juta telah dinyatakan sembuh, berdasarkan data pemerintah Rusia. "Maka bisa dibilang bahwa sekitar 92% sembuh," lanjutnya.

Selain itu, dari total kasus positif, kematian akibat Covid-19 menyentuh lebih dari 116.000. "Saat ini yang masih dalam perawatan ada 268.000 orang," sebut Jose. "Per kemarin, Rusia sudah melkukan 134 juta tes PCR," lanjutnya.

Namun, tingginya tingkat kesembuhan di Rusia juga membawa dampak negatif bagi masyarakat. Menurut pemantauan KBRI Moskow, masih terhitung banyak orang Rusia yang tidak mengindahkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker di tempat umum.

"Kalau kita jalan-jalan ke Red Square itu banyak sekali yang tidak menggunakan masker," tutur Dubes Jose.

Oleh karena itu, pemerintah pusat kembali mengeluarkan peringatan dan mengimbau masyarakat menaati protokol kesehatan dan pembatasan sosial.

"Kasus harian di Rusia yang tadinya menyentuh 30.000 sekarang sudah sangat menurun menjadi sekitar 8.000 per hari," kata Jose. "Maka dari itu masyarakat melihat adanya relaksasi pembatasan," sambungnya.

Menurutnya, masyarakat lokal merasa Rusia semakin aman dibandingkan  negara lainnya seperti India dan negara-negara di Eropa Barat yang masih berjuang melawan gelombang baru infeksi.

Sponsored

"Mungkin karena tingkat kesembuhan sudah sampai 92%, mereka merasa bahwa Covid-19 layaknya penyakit umum yang bisa disembuhkan. Ada persepsi menganggap enteng," sambung dubes.

Dubes Jose menambahkan, terdapat 1.285 WNI yang menetap di Rusia. Dari jumlah itu, 35 orang terpapar Covid-19 dan hingga saat ini semuanya sudah sembuh.

Ia memaparkan, angka terbanyak kasus harian di Rusia terjadi pada gelombang pertama yakni Mei 2020 di mana negara tersebut mencatat hingga 11.000 kasus positif per hari. Pada gelombang kedua, Desember 2020, Rusia bahkan sempat mencatat hampir 30.000 kasus per hari.

Terkait penanganan Covid-19 di Rusia, Dubes Jose menjelaskan bahwa pemerintah secara umum melakukan berbagai upaya seperti pengembangan vaksin, kampanye vaksinasi massal, pembuatan rumah sakit daurat, produksi peralatan medis, hingga kerja sama terpadu antara pemerintah pusat dan daerah.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid