sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ukraina lanjutkan persiapan ekspor gandum usai serangan di Odesa

Namun, pengiriman akan terganggu apabila serangan rudal Rusia di Odesa adalah tanda datangnya serangan-serangan lainnya.

Gempita Surya
Gempita Surya Senin, 25 Jul 2022 06:27 WIB
Ukraina lanjutkan persiapan ekspor gandum usai serangan di Odesa

Ukraina terus berupaya kembali mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam di bawah kesepakatan yang bertujuan mengurangi kekurangan pangan global. Namun, pengiriman akan terganggu apabila serangan rudal Rusia di Odesa adalah tanda datangnya serangan-serangan lainnya.

Dikutip dari Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengecam serangan pada Sabtu (23/7) sebagai "barbarisme" yang menunjukkan Moskow tidak dapat dipercaya untuk mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai untuk membuka kembali ekspor gandum sehari setelah mediasi Turki dan PBB.

Militer Ukraina mengatakan, bahwa rudal Rusia tidak mengenai area penyimpanan biji-bijian pelabuhan atau menyebabkan kerusakan yang signifikan. Kyiv mengatakan persiapan untuk melanjutkan pengiriman biji-bijian sedang berlangsung.

"Kami melanjutkan persiapan teknis untuk peluncuran ekspor produk pertanian dari pelabuhan kami," kata Menteri Infrastruktur Oleksandr Kubrakov seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/7).

Menurut militer Ukraina, dua rudal Kalibr yang ditembakkan dari kapal perang Rusia menghantam area stasiun pompa di pelabuhan dan dua lainnya ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara.

Sementara, Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah menyerang kapal perang Ukraina dan toko senjata di Odesa dengan rudal presisi tinggi.

Penasehat ekonomi Zelenskiy, Oleh Ustenko mengatakan, kegiatan ekspor gandum akan mengalami hambatan jika serangan kembali terjadi. Menurut Ustenko, Ukraina dapat mengekspor 60 juta ton biji-bijian selama sembilan bulan ke depan, tetapi akan memakan waktu hingga 24 bulan jika operasi pelabuhannya terganggu.

Ustenko memperingatkan, serangan di Odesa mengisyaratkan bahwa itu mungkin di luar jangkauan dari kesepakatan yang sudah dicapai.

Sponsored

"Serangan kemarin menunjukkan bahwa itu pasti tidak akan berhasil seperti itu," kata Oleh Ustenko kepada televisi Ukraina.

Untuk diketahui, kawasan pelabuhan Odesa di Ukraina dilaporkan mendapat serangan rudal Rusia pada Sabtu (23/7). Dilansir dari CNN, juru bicara administrasi militer Odessa, Serhii Bratchuk mengatakan dua rudal menghantam infrastruktur pelabuhan.

Serangan tersebut terjadi sehari setelah Ukraina dan Rusia menandatangani perjanjian di Istanbul, Turki untuk menyalurkan jutaan ton gandum Ukraina ke pasar global, Jumat (22/7).

Rusia, Ukraina, anggota NATO Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menandatangani kesepakatan penting untuk membuka ekspor gandum dan pupuk Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam.

Kesepakatan tersebut bertujuan untuk membantu mencegah kelaparan dengan menyalurkan lebih banyak gandum, minyak bunga matahari, pupuk dan produk lainnya ke pasar global, termasuk untuk kebutuhan kemanusiaan dengan harga lebih rendah.

Kesepakatan itu berlaku selama 120 hari, dan PBB berharap kesepakatan dapat diperbarui, kecuali perang telah berakhir pada saat itu. Pekerjaan akan segera dimulai untuk membentuk tim inspeksi dan staf Pusat Koordinasi Gabungan di Istanbul yang diawasi oleh anggota dari keempat pihak dalam perjanjian.

 

Sumber: Reuters dan CNN

Berita Lainnya
×
tekid