sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ukraina akhirnya mengakui lakukan serangan di markas udara Saky Krimea

Dilansir dari BBC, pada awalnya Ukraina menyalahkan rokok bekas para tentara Rusia yang membuat adanya ledakan.

Aditya Putera Pratama
Aditya Putera Pratama Kamis, 08 Sep 2022 11:33 WIB
Ukraina akhirnya mengakui lakukan serangan di markas udara Saky Krimea

Bulan Agustus lalu, terjadi sebuah serangan di markas udara Saky, Krimea. Kejadian tersebut merusak beberapa fasilitas markas udara tersebut meliputi amunisi pesawat jet dan fasilitas milik oleh Rusia. Baru-baru ini, Ukraina mengakui melakukan serangan itu, walaupun sebelumnya mereka menolak untuk bertanggung jawab atas serangan ini.

Dilansir dari BBC, pada awalnya Ukraina menyalahkan rokok bekas para tentara Rusia yang membuat adanya ledakan. Namun setelah sebulan atas kejadian tersebut, pihak Ukraina mengakui bertanggung jawab atas serang tersebut. Hal tersebut merupakan respons Ukraina atas Rusia yang telah melakukan beberapa serangan operasi militer di negara Ukraina.

“Sepertinya mereka membuang puntung rokok mereka di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan,” kata Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov.

Untuk lebih jelasnya, Kementerian Pertahan Rusia mengungkapkan fasilitas yang rusak hanya amunisi dari pesawat, untuk pesawat dan Gudang amunisi tidak ada kerusakan. Sebenarnya ini adalah bentuk salah satu serangan roket dari Ukraina ke Krimea, namun salah satu sorotan hingga saat ini bagaimana salah satu serangan yang ada menyerang markas militer udara milik Rusia,

Sponsored

Serangan tersebut sangat mengejutkan warga sipil yang ada berdekatan di lokasi markas udara di wilayah tersebut. Posisi markas udara Saky terletak berdekatan dengan Novofedorivka, pantai barat Krimea. Lokasi tersebut merupakan tempat populer bagi para turis Rusia. Meskipun dalam keadaan konflik, lokasi tersebut masih ada wisatawan yang bersantai di pantai wilayah tersebut saat terjadinya serangan.

Serangan ini makin membuat semakin rumitnya konflik sengketa wilayah Krimea sejak 2014 yang diperebutkan antara Ukraina dan Rusia. Konflik ini juga akan memperpanjang permasalahan aneksasi wilayah Krimea. Ukraina dalam hal in menganggap hanya merespons atas serangan kepada mereka, walaupun tidak terlalu banyak kerusakan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid