sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Viral 'Letter to America', surat bin Laden mencuci otak Gen Z Amerika

GenZ AS tiba-tiba bersimpati pada Osama bin Laden karena surat yang ditulis pemimpin Al-Qaeda itu 20 tahun lalu.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Jumat, 17 Nov 2023 18:09 WIB
Viral 'Letter to America', surat bin Laden mencuci otak Gen Z Amerika

Pemerintah Amerika Serikat seperti dibuat tak percaya oleh lusinan anak mudanya yang bersuara di TikTok. Beberapa pekan terakhir ini, mereka menunjukkan simpati terhadap Osama Bin Laden, pemimpin Al-Qaeda, musuh legendaris bagi Amerika Serikat yang disebut dalang serangan 11 September 2001.  

Gelombang simpati itu berawal dari sebuah surat "Letter to America". Surat itu ditulis Bin Laden dua dekade lalu sebagai kritik terhadap Amerika Serikat, termasuk pemerintahnya dan dukungannya terhadap Israel. Surat itu juga dianggap kental unsur antisemit. 

"Letter to America" pertama kali diterbitkan pada tahun 2002 namun menjadi viral minggu ini di platform media sosial. Di TikTok, salah satu di antaranya sampai ditonton 14 juta kali. Banyak dari video tersebut, yang mendukung beberapa pernyataan Bin Laden dan mendesak pengguna lain untuk membacanya. "Baca letter of America," komentar seorang netizen Amerika di sebuah video tentang perang Israel-Palestina.

Video-video konten "Letter of America" itu banyak dibagikan dalam konteks kritik yang lebih luas terhadap dukungan Amerika terhadap Israel dalam perang yang sedang berlangsung melawan Hamas.

Pemerintah AS merasa konten-konten yang mempromosikan "Letter to America" itu telah mencuci otak anak muda Amerika. Seorang juru bicara Gedung Putih mengecam tren online tersebut dalam sebuah pernyataan. Ia menyebut sebagai penghinaan terhadap para korban serangan 9/11.

“Tidak pernah ada pembenaran untuk menyebarkan kebohongan yang menjijikkan, jahat, dan antisemit yang dikeluarkan oleh pemimpin Al Qaeda setelah melakukan serangan teroris terburuk dalam sejarah Amerika – mengangkat kebohongan tersebut sebagai motivasi langsungnya untuk membunuh 2.977 orang Amerika yang tidak bersalah,” wakil sekretaris pers Andrew Bates mengatakan kepada CNN.

“Tidak seorang pun boleh menghina 2.977 keluarga Amerika yang masih berduka atas orang-orang terkasih mereka dengan mengasosiasikan diri mereka dengan kata-kata keji Osama bin Laden. Terutama sekarang, pada saat meningkatnya kekerasan antisemit di dunia, dan setelah Hamas melakukan pembantaian terburuk terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust atas nama teori konspirasi yang sama,” paparnya lagi.

Pada hari Rabu, surat kabar The Guardian, yang pertama kali menerbitkan salinan terjemahan surat tersebut pada tahun 2002, menghapusnya dari situs webnya setelah pengguna TikTok menautkan langsung ke dokumen tersebut. 

Sponsored

Guardian menyebut surat tersebut “diterbitkan di website mereka 20 tahun lalu telah dibagikan secara luas di media sosial tanpa konteks yang lengkap. "Oleh karena itu kami memutuskan untuk menghapusnya dan mengarahkan pembaca ke artikel berita yang awalnya mengontekstualisasikannya,” terang Guardian.

TikTok dan anak muda AS

Data baru dari Pew Research Center yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan TikTok dengan cepat menjadi tempat di mana semakin banyak anak muda Amerika mendapatkan berita.

Hampir sepertiga penduduk Amerika berusia 18-29 tahun rutin mendapatkan berita dari TikTok, menurut Pew – dan secara keseluruhan, jumlah orang dewasa AS yang mengatakan bahwa mereka rutin mendapatkan berita dari TikTok telah meningkat empat kali lipat dari 3% pada tahun 2020 menjadi 14% pada tahun 2023.

Mengenai tren "Letter of America" di kalangan anak muda AS, Peter Bergen, Analis Keamanan Nasional CNN yang memproduksi wawancara televisi pertama dengan Osama bin Laden pada tahun 1997, mengatakan bahwa viralitas surat tersebut “membingungkan.”

“Sebagian besar orang-orang tersebut belum lahir atau masih anak-anak ketika Bin Laden dan 9/11 terjadi, sehingga mereka tidak memiliki banyak konteks sejarah,” ulasnya.

Bergen, yang telah menulis beberapa buku tentang Osama Bin Laden, masih ragu dengan asal usul surat tersebut. “Tidak ada bukti bahwa itu ditulis oleh bin Laden dan beberapa hal yang dia fokuskan tidak sejalan dengan tulisannya yang lain,” katanya kepada CNN.

Sementara TikTok juga langsung mengambil sikap. Platform itu membuat klarifikasi pada Kamis kemarin. Disebutkan, video yang mempromosikan surat tersebut melanggar aturannya yang melarang “mendukung segala bentuk terorisme.” Perusahaan tersebut mengatakan jumlah video yang mempromosikan surat tersebut “sedikit” dan laporan bahwa konten tersebut trending, tidaklah akurat.

CNN melaporkan, TikTok menolak memberikan data spesifik untuk mendukung pernyataan tersebut.

TikTok sangat populer di kalangan anak muda Amerika, dengan mayoritas orang Amerika berusia di bawah 30 tahun menggunakan aplikasi ini setidaknya sekali seminggu, menurut survei KFF. 

Banyak pengguna TikTok yang lahir setelah serangan teror 11 September 2001 ketika 19 pria membajak pesawat komersial, dengan sengaja menjatuhkan pesawat, dan membunuh hampir 3.000 orang di New York City, Washington, DC, dan pedesaan Pennsylvania. Serangan itu diatur oleh Bin Laden, mantan pemimpin kelompok Al Qaeda yang tewas dalam serangan pasukan khusus AS pada tahun 2011.

Banyak video yang dibagikan dengan tagar #lettertoamerica. Pada hari Kamis, penayangan video tersebut telah melampaui 14 juta.

Tren ini membuat nama bin Laden seperti kembali menggema di AS. Bedanya, sekarang nama itu disebutkan dengan nuansa yang berbeda dan sebagai batu loncatan untuk berdiskusi tentang kebijakan luar negeri Amerika di Timur Tengah. 

Beberapa orang mengatakan hal itu menyebabkan mereka mengevaluasi kembali keyakinan mereka terhadap perang AS di Irak dan Afghanistan. Meskipun masyarakat mengkritik keterlibatan AS dalam konflik global, banyak yang mengklarifikasi bahwa mereka tidak memuji atau membela rencana bin Laden dalam serangan 9/11.

Mereka yang mengutip surat tersebut mendorong orang-orang untuk membacanya, dan mengatakan bahwa hal itu membantu mereka lebih memahami intervensi AS di Timur Tengah dan perang Israel-Hamas.

Dalam satu video yang tidak lagi tersedia di platform yang telah dilihat lebih dari 1,6 juta kali, seorang influencer gaya hidup yang berbasis di New York mendorong orang lain untuk membaca surat tersebut.

“Jika Anda sudah membacanya, beri tahu saya jika Anda juga akan melalui krisis eksistensial pada saat ini, karena dalam 20 menit terakhir, seluruh sudut pandang saya tentang seluruh kehidupan yang saya yakini, dan saya jalani, telah berubah.”

Seorang TikToker dan sejumlah netizen di kolom komentar menyuarakan hal yang sama. Bahwa setelah membaca "Letter of America" mereka seperti mengalami benturan di kepala yang membuat pikiran mereka seketika berubah tentang Amerika. Ini menimbulkan netizen lain yang belum membacanya menjadi penasaran.

"Ini seperti keterkejutan kolektif," tulis salah satu akun di TikTok.

"Kirimi saya versi PDF-nya, saya tidak bisa menemukan di mana-mana," kata seorang netizen.

TikTok sendiri membatasi peredaran konten simpati terhadap Bin Laden itu  dengan mengatur alogaritmanya, sehingga yang muncul jika dilakukan pencarian dengan hastag #Lettertoamerica kebanyakan konten yang membahas tren "Letter of America" dengan prespektif negatif.

Seorang netizen juga mengatakan bahwa ia merepost konten tentang surat bin Laden, itu dan kemudian TikTok menghapusnya. "Saya memposting ulang surat itu, dan TikTok menghapusnya," katanya.(cnbc,cnn)

Berita Lainnya
×
tekid