sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

4 Tips menciptakan tempat kerja impian generasi milenial, egaliter dan tanpa sekat relasi

Ketika atasan memberikan tugas, milenial menganggap hal ini adalah tanggung jawab pribadi dan media eksplorasi.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 03 Mar 2022 17:50 WIB
4 Tips menciptakan tempat kerja impian generasi milenial, egaliter dan tanpa sekat relasi

Milenial merupakan segmen tenaga paling cepat berkembang. Generasi ini dihinggapi stereotipe suka jalan-jalan serta mengkonsumsi barang-barang secara impulsif. Praktisi pengembangan sumber daya manusia, Amadea Verena menuliskan beberapa tipe perusahaan yang digemari milenial seperti dikutip dari platform pencari kerja LinkedIn.

Struktur Organisasi yang Egaliter

Milenial lebih menyukai tempat kerja dengan budaya yang egaliter. Generasi ini menjunjung kesetaraan, termasuk ketika ingin bertemu atasan atau pimpinan. Di samping itu, penghargaan dan apresiasi kerja juga menjadi bagian penting. Mengetahui pekerjaan mereka berhasil akan meningkatkan semangat dan motivasi kerja.

Kolaborasi Tim

Milenial menyukai kolaborasi tim dan lingkungan yang berorientasi pada tim, terutama dengan bantuan kemajuan teknologi yang memudahkan pertemuan kelompok dan tugas kolaboratif. Karena generasi ini terdiri dari beragam latar belakang, milenial melihat bekerja sama dapat membawa ide-ide inovatif dan hasil yang lebih cepat.

Menghindari Micromanaging

Ketika atasan memberikan tugas, milenial menganggap hal ini adalah tanggung jawab pribadi dan media eksplorasi. Oleh karena itu perilaku manajemen yang terlalu mikro harus dikendalikan. Milenial menyukai dinamika dalam tugas mereka, bukannya merasa terus-terusan diawasi. Manajer dapat melihat ini sebagai kesempatan untuk fokus pada tanggung jawab lain dan menetapkan target mingguan atau indikator capaian kerja.

Fleksibilitas

Sponsored

Penelitian oleh Brookings Institution juga menunjukkan cara untuk mempertahankan karyawan milenial adalah dengan menciptakan tempat kerja yang fleksibel. Sebagian bahkan mempertimbangkan bekerja di luar kantor asalkan target pekerjaan bisa selesai. Namun, para atasan harus tetap memperhatikan aspek keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi meskipun bekerja dari jarak jauh. Survei tersebut menyebutkan hanya separuh generasi milenial yang setuju dengan kehadiran fisik di kantor. Survei dengan indikator lain menunjukkan 89% lebih setuju pengukuran kinerja dilakukan dengan sumbangan gagasan pada organisasi.

Banyak perusahaan menyadari akan sulit menyesuaikan dengan kultur-kultur baru. Apalagi jika sebuah kantor terdiri dari banyak generasi. Namun, yang perlu menjadi pertimbangan adalah memahami dan mencatat tuntutan satu generasi dapat mendorong produktivitas dan kinerja bisnis perusahaan menjadi lebih tinggi. Merawat karyawan adalah bagian dari upaya merawat aset berharga perusahaan.

Berita Lainnya
×
tekid