Tom Sizemore, aktor Saving Private Ryan meninggal pada hari Jumat pada usia 61 tahun. Dengan meledaknya film itu di era 90-an nama Tom Sizemore juga ikut terkerek. Namun, kebinatangannya, diselimuti kontvorersi hidupnya yang kerap terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga dan hukuman narkoba.
Aktor itu menderita aneurisma otak pada 18 Februari di rumahnya di Los Angeles, dan dilarikan ke rumah sakit. Dia meninggal dalam tidurnya pada hari Jumat di sebuah rumah sakit di Burbank, California, kata manajernya Charles Lago.
Sizemore juga menjadi bintang di Natural Born Killers dan film thriller kriminal klasik Heat. Tetapi ketergantungan zat yang serius, tuduhan pelecehan, dan berbagai perselisihan dengan hukum menghancurkan kariernya, membuatnya kehilangan tempat tinggal dan masuk penjara.
Saat gelombang gerakan #MeToo global mencapai puncaknya pada akhir 2017, Sizemore juga dituduh meraba-raba seorang gadis Utah berusia 11 tahun di set pada tahun 2003. Dia menyebut tuduhan itu "sangat mengganggu", dengan mengatakan dia tidak akan pernah menyentuh seorang anak secara tidak pantas.
Terlepas dari masalah hukum, Sizemore memiliki sejumlah kredit film dan televisi yang stabil - meskipun karirnya tidak pernah mendapatkan kembali momentumnya. Selain dari Black Hawk Down dan Pearl Harbor, sebagian besar perannya di abad ke-21 datang dalam produksi beranggaran rendah dan jarang terlihat di mana dia terus memainkan orang-orang kasar dan tangguh yang menjadi terkenal karena perannya.
“Saya adalah seorang pria yang datang dari sangat kecil dan naik ke atas. Saya memiliki rumah bernilai jutaan dolar, Porsche, restoran yang sebagian saya miliki bersama Robert De Niro,” tulis Sizemore kelahiran Detroit dalam memoarnya tahun 2013, By Some Miracle I Made It Out of There. "Dan sekarang aku sama sekali tidak punya apa-apa."
Judul buku itu diambil dari kalimat yang diucapkan oleh karakternya di Saving Private Ryan, sebuah peran yang membuatnya mendapatkan Oscar. Tetapi dia menulis bahwa kesuksesan mengubahnya menjadi "bintang film manja", "orang bodoh yang sombong", dan akhirnya "pecandu yang menunggu kematian".
Sizemore menikah sekali, dengan aktor Maeve Quinlan, dan ditangkap karena dicurigai memukulinya pada tahun 1997. Sementara dakwaan dibatalkan, pasangan itu bercerai pada tahun 1999.
Sizemore dihukum karena melecehkan mantan pacarnya Heidi Fleiss pada tahun 2003 – tahun yang sama dia tidak mengajukan gugatan dan menghindari persidangan dalam kasus pelecehan terpisah – dan dijatuhi hukuman penjara. Mantannya bersaksi bahwa dia telah meninju rahangnya di sebuah hotel Beverly Hills, dan memukulinya di New York hingga mereka tidak dapat menghadiri pemutaran perdana Black Hawk Down.
Hakim yang menjatuhkan hukuman mengatakan penyalahgunaan narkoba kemungkinan merupakan katalisator tetapi kesaksian itu telah mengungkapkan seorang pria yang memiliki masalah besar dalam berurusan dengan wanita.
Sizemore meminta maaf dalam sebuah surat, mengatakan dia "dihukum" dan bahwa "setan" telah mengambil alih hidupnya, meskipun dia kemudian membantah melecehkannya dan menuduhnya memalsukan gambar yang menunjukkan memarnya.
Fleiss juga menggugat Sizemore, mengatakan dia menderita tekanan emosional.
Sizemore adalah subjek dari dua tuntutan hukum pelecehan seksual di tempat kerja terkait dengan acara CBS 2002 Divisi Pembunuhan Perampokan, di mana dia berperan sebagai detektif polisi. Dia ditangkap baru-baru ini pada tahun 2016 dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga lainnya.
Sizemore akhirnya dipenjara dari Agustus 2007 hingga Januari 2009 karena gagal dalam banyak tes narkoba selama masa percobaan dan setelah Bakersfield, California, pihak berwenang menemukan methamphetamine di mobilnya.
"Tuhan berusaha memberi tahu saya bahwa dia tidak ingin saya menggunakan narkoba karena setiap kali saya menggunakannya, saya tertangkap," kata Sizemore kepada The Bakersfield Californian dalam wawancara penjara.
Sizemore memberi tahu AP pada 2013 bahwa dia yakin ketergantungannya terkait dengan perangkap kesuksesan. Dia berjuang untuk mempertahankan ketenangan emosinya saat dia menggambarkan titik terendah saat melihat ke cermin: “Saya terlihat seperti berusia 100 tahun. Saya tidak memiliki hubungan dengan anak-anak saya; Saya tidak punya pekerjaan untuk dibicarakan."
Dia muncul di reality show Celebrity Rehab dan spin-off-nya Sober House, memberi tahu AP bahwa dia melakukan acara itu untuk menerima bantuan, tetapi juga sebagian untuk melunasi akumulasi hutang yang mencapai jutaan.
Banyak dari film-film karier Sizemore selanjutnya memiliki kecenderungan sci-fi, horor, atau aksi: Pada tahun 2022 saja, ia membintangi film dengan judul seperti Impuratus, Night of the Tommyknockers, dan Vampfather. Tapi Sizemore masih menangkap beberapa peran gemuk - termasuk dalam kebangkitan Twin Peaks - dan menjadi bintang tamu di acara populer seperti Entourage dan Hawaii Five-O.
Seorang stuntman menggugat Sizemore dan Paramount Pictures pada tahun 2016, mengatakan dia terluka ketika aktor yang diduga mabuk itu menabraknya saat syuting USA's Shooter. Catatan negara bagian yang diperoleh AP menunjukkan bahwa Sizemore seharusnya hanya duduk di mobil yang tidak bergerak dan bahwa dia "berimprovisasi di akhir adegan dan pergi dengan mobilnya".
Sizemore dipecat dari Shooter dan gugatan stuntman diselesaikan dengan persyaratan yang dirahasiakan.
Selain kredit film dan TV-nya, dia adalah bagian dari pengisi suara untuk video game Grand Theft Auto: Vice City tahun 2002. Dia juga mengajar kelas di LA West Acting Studio, menurut iklan terbaru.
Dia meninggalkan putra kembarnya yang berusia 17 tahun, Jayden dan Jagger, dan saudara laki-lakinya Paul, yang semuanya ada di sisinya ketika dia meninggal.
“Saya telah menjalani kehidupan yang menarik, tetapi saya tidak dapat memberi tahu Anda apa yang akan saya berikan untuk menjadi pria yang tidak Anda ketahui sama sekali,” tulis Sizemore dalam memoarnya.(smh)
