close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi anjing./Foto Alexas_Fotos/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi anjing./Foto Alexas_Fotos/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Satwa
Senin, 21 Juli 2025 18:01

Apakah anjing tahu karakter manusia?

Jika seekor anjing terlihat waspada atau tidak nyaman di dekat seseorang, karakter orang itu bisa saja dipertanyakan.
swipe

Banyak orang percaya, anjing memiliki naluri alami untuk menilai karakter manusia. Jika seekor anjing tampak tertarik atau ramah kepada seseorang, para pecinta anjing sering menganggap orang itu baik dan bisa dipercaya. Sebaliknya, jika seekor anjing terlihat waspada atau tidak nyaman di dekat seseorang, karakter orang itu bisa saja dipertanyakan.

Dalam dunia hewan, kemampuan untuk membentu penilaian sosial terhadap manusia bukan hal baru. Spesies dengan kecerdasan dan kehidupan sosial yang kompleks, seperti simpanse, terbukti mampu menilai reputasi seseorang, baik lewat pengalaman langsung maupun dengan mengamati interaksi manusia. Apakah anjing memiliki kemampuan serupa? Sayangnya, hasil penelitian selama ini masih belum konsisten.

Studi di Wolf Science Center di Austria misalnya, menemukan kalau anjing maupun serigala yang hidup dalam kelompok, tidak membentuk penilaian sosial terhadap manusia, meski sudah berinteraksi langsung maupun hanya mengamati. Dugaannya, hewan-hewan itu mungkin kurang pengalaman dalam berinteraksi denganmanusia, sehingga sulit bagi mereka untuk membuat penilaian.

Dalam studi terbaru bertajuk “Do dogs form reputations of humans? No effect of age after indirect and direct experience in a food-giving situation” yang diterbitkan jurnal Animal Cognition (Juni, 2025), para peneliti dari Jepang dan Austria melibatkan 40 anjing peliharaan. Penelitian ingin melihat apakah usia dan pengalaman hidup anjing memengaruhi kemampuan mereka menilai manusia.

Dalam eksperimen, setiap anjing diajak mengamati dua orang: satu orang yang murah hati dan selalu memberi makan anjing lain, serta satu orang yang pelit dan menolak memberi makan. Setelah itu, anjing-anjing peserta berkesempatan berinteraksi langsung dengan kedua manusia tersebut.

Para peneliti mencatat perilaku anjing, seperti siapa yang pertama kali mereka dekati, seberapa dekat mereka dengan masing-masing orang, dan interaksi lainnya. Hasilnya, anjing dari semua kelompok umur ternyata tidak menunjukkan preferensi khusus kepada orang yang dermawan dibandingkan dengan yang egois. Bahkan, setelah mengalami interaksi langsung, anjing tetap tidak menunjukkan kecenderungan memilih salah satu.

“Jelas bahwa pembentukan reputasi mungkin lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya, bahkan untuk hewan seperti anjing yang bekerja sama erat dengan manusia,” kata salah seorang peneliti yang berasal dari Universitas Kyoto, Hoi-Lam Jim, dikutip dari situs Kyoto University.

Studi ini juga mengungkap tantangan besar dalam memahami bagaimana anjing mengevaluasi manusia. Secara teori, agar seekor anjing bisa "menguping" dan membentuk penilaian sosial dari interaksi orang lain, dia harus lebih dulu bisa membangun reputasi seseorang melalui pengalaman langsung.

Karena itulah, para peneliti sebenarnya tidak terlalu terkejut ketika tidak menemukan bukti kemampuan tersebut melalui pengamatan tidak langsung. Namun, yang cukup mengejutkan, anjing tetap tidak menunjukkan adanya penilaian sosial bahkan setelah berinteraksi langsung dengan manusia.

"Ada kemungkinan bahwa metode yang kami gunakan, terutama tes pilihan ganda, kurang efektif dalam mengungkap kemampuan anjing sebenarnya. Jadi, mungkin bukan karena anjing tidak mampu, melainkan karena cara kami mengujinya yang belum tepat," ujar Jim.

Untuk menjawab pertanyaan ini lebih dalam, para peneliti berencana melakukan studi lanjutan yang lebih luas. Mereka ingin membandingkan anjing dari berbagai usia, latar belakang, dan pengalaman hidup yang berbeda, termasuk anjing liar, anjing pemandu, hingga anjing polisi. Pendekatan ini diharapkan bisa memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana dan sejauh mana anjing memahami karakter manusia.

“Meski banyak dari kita percaya bahwa anjing bisa menilai seseorang lewat insting sosial mereka, sains saat ini masih belum bisa memastikannya,” tulis Kyoto University.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan