close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi lebah./Foto Schnapp_schuss/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi lebah./Foto Schnapp_schuss/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Satwa
Kamis, 02 Oktober 2025 13:12

Bakteri dari serbuk sari jadi rahasia kesehatan lebah

Kunci pengobatan ramah lingkungan untuk penyakit pada lebah tersembunyi di balik serbuk sari yang mereka kumpulkan.
swipe

Sarang lebah madu ibarat benteng yang menyimpan harta karun berupa serbuk sari, lilin, dan madu. Dia juga memiliki pertahanan yang kuat, tetapi menjadi ladang subur bagi musuh yang menembusnya. Lebih dari 30 jenis parasit telah diketahui menyerang lebah madu, mulai dari protista, virus, bakteri, jamur, hingga artropoda.

Para peneliti dari Amerika Serikat menduga, kunci pengobatan ramah lingkungan untuk penyakit pada lebah tersembunyi di balik serbuk sari yang mereka kumpulkan. Dugaan itu muncul karena adanya endofit—bakteri dan jamur yang hidup di dalam jaringan tanaman dan menjalin hubungan simbiosis dengan inangnya. Ketika tanaman itu diserbuki, endofit berpotensi mendapat keuntungan, sehingga mereka mengembangkan senyawa yang dapat melindungi penyerbuk, termasuk lebah.

“Kami menemukan bakteri menguntungkan yang sama baik pada serbuk sari di koloni lebah madu maupun pada serbuk sari tanaman di sekitarnya,” kata peneliti dari Washington College, Daniel May, dikutip dari Science Daily.

“Kami juga mendapati, bakteri ini menghasilkan senyawa antimikroba yang mampu membunuh patogen lebah dan tanaman. Ini bisa menjadi titik awal pengembangan pengobatan baru bagi keduanya.”

Penelitian May dan koleganya diterbitkan di jurnal Frontiers in Microbiology May dan timnya meneliti bakteri dari kelompok aktinobakteri, yang selama ini dikenal sebagai sumber dua pertiga antibiotik klinis. Pada April–Juni 2021, mereka mengumpulkan serbuk sari dari 10 spesies tanaman asli di Cagar Alam Lakeshore, University of Wisconsin–Madison, serta dari sarang lebah madu di sekitar kawasan tersebut.

Dari penelitian itu, mereka berhasil mengisolasi 16 galur aktinobakteri dari tumbuhan dan 18 galur dari serbuk sari di dalam sarang. Analisis DNA dan pengurutan genom menunjukkan, spesies yang sama—atau setidaknya berkerabat dekat—ditemukan di kedua sumber tersebut.

Sebagian besar (72%) berasal dari genus Streptomyces, yang dikenal menghasilkan berbagai senyawa penting untuk pengobatan dan pertanian, termasuk antibiotik, obat antikanker, serta antiparasit. Bahkan, beberapa kerabat dekat Streptomyces yang mereka temukan saat ini juga sedang diteliti di tempat lain sebagai sumber senyawa potensial untuk melawan penyakit pada tanaman pangan.

Dalam uji laboratorium, tim peneliti menumbuhkan strain Streptomyces bersama beberapa patogen yang diketahui berbahaya. Hasilnya, hampir semua strain mampu menghambat jamur Aspergillus niger, penyebab penyakit lebah madu yang dikenal sebagai stonebrood.

Strain tersebut juga terbukti aktif, bahkan sangat aktif, melawan dua bakteri patogen lebah—Paenibacillus larvae dan Serratia marcescens—serta tiga patogen tanaman, yakni Erwinia amylovora, Pseudomonas syringae, dan Ralstonia solanacearum.

“Kami menemukan Streptomyces yang sama pada bunga, pada tubuh lebah yang penuh serbuk sari saat meninggalkan bunga, hingga di dalam sarang lebah. Hasil ini menunjukkan, lebah membawa pulang aktinobakteri endofit dari serbuk sari, dan mikroba tersebut kemudian membantu melindungi koloni dari penyakit,” kata May.

Analisis genom juga memperkuat bahwa mikroba ini memang endofit sejati, bukan sekadar penghuni acak. Mereka memiliki gen yang memungkinkan kolonisasi jaringan tanaman, menghasilkan hormon untuk mendukung pertumbuhan inang, serta menyerap logam di sekitar akar.

Penelitian ini menegaskan, masih banyak senyawa bioaktif menarik yang tersimpan pada endofit, termasuk yang berpotensi menjaga kesehatan lebah madu. Selain itu, hasil studi ini menunjukkan pentingnya keberagaman tumbuhan di suatu lanskap, karena semakin banyak jenis tanaman, semakin besar pula keragaman aktinobakteri yang bisa bermanfaat bagi lebah.

“Di masa depan, pengobatan penyakit lebah mungkin sesederhana menambahkan bakteri menguntungkan ke dalam sarang untuk membantu mengendalikan patogen tertentu,” tutur May.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan